Tims, Bakker, dan Derks (2012) mengemukakan bahwa job crafting
adalah bentuk perubahan yang dilakukan karyawan atas inisiatif sendiri untuk
menyeimbangkan tuntutan dan sumber daya dalam pekerjaan. Menurut Berg dan
Dutton (Tims, Bakker, dan Derks, 2012) job crafting adalah mengubah pekerjaan
sedemikian rupa sesuai dengan preferensi, ketrampilan dan kemampuan karyawan
sehingga meningkatkan kepuasan kerja. Selanjutnya menurut Kirkendall (2013)
job crafting sebagai cara dimana individu mengubah aspek-aspek dan persepsi
dari pekerjaan untuk menyesuaikan karakteristik pekerjaan dan kebutuhan
karyawan itu sendiri.
Menurut Slemp dan Brodrick (2014) job crafting adalah cara dimana
karyawan memiliki peran aktif di dalam pekerjaan dengan melakukan perubahan
baik secara fisik maupun kognitif. Job crafting bersifat informal yaitu fokus pada
perubahan ke arah positif. Karyawan melakukan inisiatif berdasarkan
kepentingan, nilai-nilai, dan mencapai suatu kepuasan. Job crafting juga sebagai
bentuk kebijaksanaan individu dari pengalaman kerja untuk memenuhi kebutuhan
dan keinginan. Hal tersebut hampir sama seperti yang disampaikan oleh Grant dan
Ashford (Slemp dan Bodrick, 2014) yaitu bentuk perilaku proaktif yang
mendorong karyawan melakukan hal yang lebih baik.
Hal yang serupa juga dikatakan oleh Wrzesniewski dan Dutton (2001)
bahwa job crafting sebagai bentuk perubahan yang dilakukan karyawan baik fisik
maupun kognitif yang secara proaktif membentuk pengalaman kerja dan tidak
pasif dalam menanggapi lingkungan kerja. Dengan demikian, job crafting adalah
suatu tindakan untuk mencapai kebermaknaan dalam pekerjaan. Konsep ini
merujuk pada pendekatan top-down, dimana karyawan dapat mengubah
karakteristik pekerjaa sesuai dengan inisiatif dan minatnya.
Berdasarkan penjelasan para ahli dapat disimpulkan bahwa job crafting
merupakan bentuk perilaku proaktif dimana karyawan mengubah karakteristik
pekerjaan sesuai dengan minatnya untuk mengembangkan ketrampilan yang
dimiliki
Tidak ada komentar:
Posting Komentar