Jumat, 24 Maret 2023

Indikator Keputusan Membeli


Kotler & Keller (2009:184) dalam Prawiratmojo (2017) menyatakan
bahwa dalam melakukan pembelian terdapat lima tahapan bagaimana
konsumen membuat keputusan pembeliannya, yaitu pengenalan kebutuhan,
pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, perilaku pasca
pembelian. Proses pengambilan keputusan pembelian suatu produk dapat
digambarkan dalam tahapan- tahapan Keputusan pembelian sebagai berikut:
a. Pengenalan masalah
Proses membeli dengan pengenalan masalah atau kebutuhan pembeli
menyadari suatu perbedaan antara keadaan yang sebenarnya dan keadaan
yang diinginkanya. Kebutuhan itu bisa digerakkan oleh rangsangan dari
dalam diri pembeli atau dari luar. Misalnya kebutuhan orang normal yaitu 
haus dan lapar akan meningkat hingga mencapai suatu ambang rangsang
dan berubah menjadi suatu dorongan berdasarkan pengalaman yang sudah
ada.
b. Pencarian informasi
Konsumen mungkin tidak berusaha secara aktif dalam mencari informasi
yang berhubung dengan kebutuhannya. Seberapa jauh orang tersebut
mencari informasi tergantung pada kuat lemahnya dorongan kebutuhan,
banyaknya informasi yang dimiliki, kemudahan memperoleh informasi,
tambahan dan kepuasan yang diperoleh dari kegiatan mencari informasi.
Biasanya jumlah kegiatan mencari informasi meningkat tatkala konsumen
bergerak dari keputusan situasi pemecahan masalah yang terbatas
kepemecahan masalah yang maksimal.
c. Evaluasi alternatif
Informasi yang dicari calon pembeli digunakan untuk memperoleh
gambaran yang lebih jelas mengenai alternatif-alternatif yang dihadapinya
serta daya tarik masing-masing alternatif. Produsen harus berusaha
memahami cara konsumen mengenal informasi yang diperolehnya dan
sampai pada sikap tertentu mengenai produk merek dan keputusan untuk
membeli.
d. Keputusan pembelian
Produsen harus memahami bahwa konsumen mempunyai cara sendiri
dalam menangani informasi yang diperolehnya dengan membatasi
alternatif-alternatif yang harus dipilih atau dievaluasi untuk menentukan
produk mana yang akan dibeli.
e. Perilaku setelah pembelian
Apabila barang yang dibeli tidak memberikan kepuasan yang diharapkan,
maka pembeli akan merubah sikapnya terhadap merek barang tersebut
menjadi sikap negatif, bahkan mungkin akan menolak dari daftar pilihan.
Sebaliknya bila konsumen bisa memberi kepuasan dari barang yang
dibelinya maka keinginan untuk membeli terhadap merek barang tersebut
cenderung untuk menjadi lebih kuat. Produsen harus mengurangi perasaan 
tidak senang atau perasaan negatif terhadap suatu produk dengan cara
membantu konsumen menemukan informasi yang membenarkan pilihan
konsumen melalui komunikasi yang diarahkan pada orang-orang yang
baru saja membeli produk.

Tidak ada komentar: