Seseorang yang telah mencapai aktualisasi diri dengan optimal akan memiliki kepribadian yang berbeda dengan manusia lain pada umumnya. Menurut Maslow (1970) ada beberapa karakteristik yang menunjukkan seseorang telah mencapai aktualisasi diri, yaitu :1)Mampu melihat realitas secara lebih efisienKarakteristik ini akan membuat seseorang mampu melihat kebohongan, kecurangan dan kepalsuan yang dilakukan orang lain, serta mampu menganalisis secara kritis, logis dan mendalam terhadap suatu fenomena alam dan kehidupan. Pada karakteristik ini seorang individu akan mendengarkan apa yang seharusnya didengar, bukan mendengar apa yang diinginkan dan ditakuti oleh orang lain. 2)Penerimaan terhadap diri sendiri Seseorang yang telah mengaktualisasikan dirinya akan melihat orang lain seperti dirinya sendiri yang penuh dengan kekurangan atau kelebihan. Sifat ini akan menimbulkan sikap toleransi terhadap orang lain serta kesabaran yang tinggi dalam menerima diri sendiri ataupun orang lain. Selain itu seseorang akan membuka diri terhadap kritikan, saran maupun nasehat dari orang lain. 3)Spontanitas, kecerdasan dan kewajaranAktualisasi diri berperilaku apa adanya, langsung dan tanpa berpura-pura. Mereka tidak menyembunyikan emosi dan dapat mengekspresikan dengan jujur. Sifat ini akan melahirkan sikap lapang dada terhadap apa yang menjadi kebiasaan masyarakat selama itu tidak bertentangan dengan prinsip utamanya. Selain itu, hal ini akan menimbulkan sikap yang bijaksana dan penuh perhatian pada orang lain,
sehingga dalam keadaan tertentu jika perasaan-perasaan yang wajardan jujur dapat menyakitkan perasaan orang lain, mereka akan menahan perasaan-perasaan itu. 4)Terpusat pada masalahAktualisasi diri tidak hanya melibatkan diri sendiri melainkan atas dasar kebaikan dan kepentingan yang dibutuhkan oleh umat manusia. Dengandemikian, segala pikiran, perilaku dan gagasannya terpusat pada persoalan yang dihadapi oleh umat manusia.5)Kebutuhan akan privasiPada umumnya, seeorang yang telah mencapai aktualisaasi diri cenderung akang memisahkan diri. Hal ini terjadi didasarkan ataspersepsinya mengenai sesuatu yang dianggap benar, tetapi tidak bersifat egois. Ia tidak bergantung pada pemikiran orang lain. Hal tersebut akan membuat seseorang merasa lebih tenang dan logis dalam menghadapi masalah. Senantiasa menjaga martabat dan harga dirinya meskipun berada di lingkungan yang tidak terhormat. Serta akan bertanggung jawab terhadap segala keputusan atau kebijakan yang diambil tanpa pengaruh dari orang lain. 6)Otonomi (kemandirian terhadap kebudayaan dan lingkungan)Jika sudah mencapai aktualisasi diri maka seseorang tidak akan menggantungkan diri pada lingkungannya. Kemandirian ini menunjukkan ketahanan terhadap segala persoalan yang menimpa, tanpa putus asa apalagi sampai bunuh diri 7)Kesegaran dan apresiasi yang berkelanjutan.Ini merupakan manifestasi dari rasa syukur atas potensi yang dimiliki pada orang yang mampu mengaktualisasikan dirinya. Hal ini akan membuat seseorang lebih menghargai pengalaman-pengalaman yang dialaminya meskipun pengalaman tersebut sering berulang. Implikasinya adalah ia mampu mengapresiasikan segala yang dimilikinya. Karena jika seseorang gagal dalam mengapresiasikan segala yang dimilikinya akan menyebabkan ia menjadi manusia yang serakah dan berperilaku melanggar hak asasi orang lain.
8)Kesadaran sosialJika seseorang mampu mengaktualisasikan dirinya, maka jiwanya akan diliputi oleh perasaan empati, iba, kasih sayang, dan ingin membantu orang lain. Dorongan ini akan memunculkan kesadaran sosial dimana ia memiliki rasa bermasyarakat dan menolong orang lain. 9)Hubungan interpersonalOrang yang mampu mengaktualisasikan diri mampunyai kecenderungan untuk menjalin hubungan baik yang akrab dengan penuh rasa cinta dan kasih sayang terhadap orang lain. Hal ini tidak didasari oleh tendensi pribadi yang sesaat tapi dilandasi oleh kesabaran meskipun orang tersebut mungkin tidak cocok dengan perilaku masyarakat di sekelilingnya. 10)Demoktaris Sifat demokratis ini dimanifestasikan dengan perilaku yang tidak membedakan orang lain berdasarkan penggolongan, etis, agama, suku, ras, status sosial ekonomi, partai dan lain-lain. Sifat ini lahir karena pada orang yang mengaktualisasikan dirinya akan mudah untuk bergaul dengan orang lain.11)Rasa humor yang bermakna dan etisRasa humor pada seseorang yang telah mengaktualisasikan dirinya berbeda dengan humor kebanyakan orang lain. Dia tidak akan tertawa terhadap humor yang menghina, merendahkan bahkan menjelekkan orang lain. Humor yang tercipta bukan saja humor yang menimbulkan tertawa, tetapi sarat dengan makna dan nilai pendidikan serta menghormati dan menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.12)Kreativitas Sikap kreatif merupakan karakteristik lain yang dimiliki oleh orang yang mengaktualisasikan dirinya. Kreativitas ini diwujudkan dalam kemampuannya melakukan inovasi-inovasi yang spontan, asli, tidak dibatasi oleh lingkungan maupun orang lain. 13)IndependensiSeseorang yang sudah mengaktualisasikan dirinya akan mampu mempertahankan pendirian dan keputusan yang ia ambil. Tidak goyah atau terpengaruh oleh apapun.14)Pengalaman puncak (peak experiance)Orang yang mampu mengaktualisasikan dirinya akan memiliki perasaan yang menyatu dengan alam. Perilaku ini merupakan cerminan orang yang berada pada pencapaian kehidupan yang prima (peak experience) 3.Langkah-Langkah Aktualisasi Diri Adapun beberapa langkah sederhana untuk mengaktualisasikan diri dalam mencapai sukses, yaitu :a.Kenali potensi dan bakat dalam diriJangan pernah menyembunyikan bakat yang dimiliki karena bakat diciptakan untuk digunakan (Benjamin Franklin), oleh karena itu setiap individu harus mengeluarkan dan melatih bakat-bakat unik yang ada pada dirinya karena merupakan anugrah Tuhan yang tidak ternilai. b.Asah kemampuan unik yang dimilikiOrang sukses adalah orang yang senantiasa mengasah kemampuan unik yang ada pada dirinya. Seperti sebuah petuah bijak yang mengatakan “lakukanlah hal-hal kecil yang tidak anda sukai dengan disiplin tinggi, sehingga kelak anda akan mendapatkan hal-hal besar yang sangat anda sukai”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar