Terdapat berbagai teknik analisa, yang dapat digunakan untuk melakukan penilaian kinerja sebuah perusahaan. Akan tetapi, perlu disadari bahwa teknik yang berbeda akan sesuai dengan tujuan yang berbeda. Robert S. Kaplan dan David P. Norton (1996) Balanced Scorecard merupakan suatu metode penilaian kinerja perusahaan dengan mempertimbangkan empat perspektif untuk mengukur kinerja perusahaan yaitu: (1). perspektif keuangan (financial perspective), (2). perspektif pelanggan (customers perspective), (3). perspektif proses bisnis internal (internal business process perspective), serta (4). perspektif proses pembelajaran dan pertumbuhan (learning and growth perspective).Dari keempat perspektif tersebut dapat dilihat bahwa balanced scorecard menekankan perspektif keuangan dan non keuangan dimana keunggulan Balanced Scorecard dibandingkan dengan pengukuran kinerja tradisional yang hanya mengukur kinerja berdasarkan perspektif keuangan. Tolak Ukur dalam Balance Scorecard, melalui 4 (empat) dimensi utama, yaitu :
1. Perspektif Keuangan (financial perspective) Merupakan hasil akhir yang ingin dicapai oleh setiap organisasi bisnis. Sasaran perspektif keuangan dibedakan dalam masing-masing tahap dalam siklus bisnis yaitu : growth (berkembang), sustain stage (bertahan) dan harvest (panen). 2. Perspektif Pelanggan (customers perspective) Merupakan tonggak penting untuk mencapai kejayaan dalam aspek keuangan. Sebab tanpa pelanggan, sebuah organisasi bisnis tak lagi punya alasan untuk meneruskan nafasnya. Demikianlah untuk mencapai kesuksesan, perusahaan juga mesti memetakan sejumlah ukuran keberhasilan dalam dimensi pelanggan. 3. Perspektif Proses Bisnis Internal (internal business process perspective) Fokus dalam perspektif ini adalah proses internal dari manajemen perusahaan yang harus dilakukan. Proses internal yang harus dilakukan adalah proses yang berhubungan dengan penciptaan barang dan jasa sehingga dapat menarik dan mempertahankan pelanggan di pasar yang akhirnya dapat memuaskan ekspektasi pemegang saham. Perbedaan fundamental antara pendekatan tradisional dan Balanced scorecard sebagai berikut pendekatan tradisional bertujuan untuk memantau dan meningkatkan proses bisnis yang telah ada. Sementara pendekatan Balanced scorecard akan selalu mengindentifikasi keseluruhan proses yang baru dimana perusahaan harus memenuhi tujuan keuangan dan pelanggannya. Sasaran strategic dari perspektif proses bisnis ini adalah organizational capital seperti meningkatnya kualitas proses layanan kepada customer, komputerisasi proses layanan kepada customer, dan penerapan insfrastruktur teknologi yang memudahkan pelayanan kepada customer.
4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan (learning and growth perspective) Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan ini mengindentifikasi infrastruktur yang harus dibangun perusahaan untuk membentuk pertumbuhan dan perkembangan perusahaan di jangka panjang.Betapa pentingnya suatu organisasi bisnis untuk terus memperhatikan karyawannya, memantau kesejahteraan karyawan dan meningkatkan pengetahuan karyawan karena dengan meningkatnya tingkat pengetahuan karyawan akan meningkatkan pula kemampuan karyawan untuk berpartisipasi dalam pencapaian hasil ketiga perspektif di atas dan tujuan perusahaan. Intinya akan berfokus pada pengembangan kapabilitas SDM, potensi kepemimpinan dan kekuatan kultur organisasi untuk terus dikembangkan ke titik yang optimal. Dengan kata lain, perspektif ini akan meletakkan sebuah pondasi yang kokohagar sebuah organisasi bisnis terus bisa unggul.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar