Kobasa (dalam Lastika, 2008: 13) mengembangkan suatu konsep kepribadian
yang didasarkan pada daya tahan seseorang terhadap masalah yang dialaminya,
tipe kepribadian ini disebut dengan kepribadian hardiness. Menurut Kobasa
(dalam Lastika, 2008: 13) kepribadian hardiness adalah suatu susunan
karakteristik kepribadian yang membuat individu menjadi lebih kuat, tahan dan
stabil dalam menghadapi stress dan mengurangi efek negatif yang dihadapi.
Kobasa melihat kepribadian hardiness sebagai kecenderungan untuk
mempersepsikan atau memandang peristiwa-peristiwa hidup yang potensial
mendatangkan stress sebagai sesuatu yang tidak terlalu mengancam.Menurut
Maddi (2013: 173-185) Hardiness muncul sebagai pola sikap dan strategi yang
bersama-sama memfasilitasi mengubah keadaan stress dari potensi bencana
kedalam pertumbuhan peluang.
Berdasarkan pendapat Maddi (2013: 175:185) Hardiness merupakan pola
sikap yang berguna untuk mengubah keadaan stress menjadi sebuah peluang
tumbuh. Menurut Kobasa (dalam Lastika, 2008: 13) individu yang memiliki
kepribadian hardiness tinggi memiliki sikap serangkaian sikap yang membuat
tahan terhadap stress
13
Hardiness adalah gaya kepribadian yang dikarakteristikkan oleh suatu
commitment dari pada ketreasingan, pengendalian dari pada ketidak berdayaan
dan persepsi terhadap masalah-masalah sebagai challenges dari pada ancaman
(Santrock, 2002: 73).
Schultz dan Schultz (2006: 44) mengatakan bahwa hardiness merpakan suatu
variabel kepribadian yang dapat menjelaskan perbedaan individual dalam
kerentanan stress. Individu dengan kepribadian hardiness yang tinggi mempunyai
perilaku-perilaku yang membuat mereka lebih kuat dalam pekerjaan dan aktivitasaktivitas lain yang mereka senangi serta mengubah pandangan bahwa sesuat yang
mengancam dapat menjadi sebuah challenges
Tidak ada komentar:
Posting Komentar