Rabu, 04 Mei 2022

Metode Pengakuan KontrakKontruksi (skripsi tesis dan disertasi)

Kieso dan Weygandt dalam Novianti (2014), menjelaskan ada dua metode akuntansi yang sangat berbeda untuk kontrak kontruksi jangka panjang yang diakui oleh profesi akuntansi yaitu :1.Metode Kontrak Selesai (Completed-Contract Method)Menurut Novianti (2014), metode pengakuan pendapatan dengan kontrak selesai adalah metode pengakuan dimana pendapatan dan laba kotor hanya diakui pada saat kontrak diselesaikan. Biaya konstruksi diakumulasikan dalam suatu akun persediaan (konstruksi dalam proses), dan termin diakumulasikan dalam akun kontrak persediaan (tagihan atas konstruksi dalm proses). Asumsinya adalah bahwa metode persentase penyelesaian merupakan metode yang lebih baik dan metode kontrak selesai hanya akan digunakan jika metode persentase penyelesaian dianggap tepat. Metode kontrak selesai biasanya digunakan perusahaan yang mempunyai kontrak jangka pendek
dengan taksiran atas biaya yang akan dikeluarkan kurang dapat diandalkan serta terdapat ketidakpastian yang melekat dalam kontrak.Metode ini didasarkan atas hasil –hasil yang telah ditentukan secara final, dan bukan atas dasar taksiran –taksiran mengenai bagian–bagian pekerjaan yang belum dilaksanakan, yang dapat meliputi biaya –biaya yang tidak bisa diduga dimuka dan kerugian –kerugian yang tidak bisa diduga sebelumnya. Menurut Kieso dalam Erlinadiansyah (2009) metode pengakuan pendapatan dengan kontrak selesai dapat digunakan hanya pada saat tertentu, yaitu jika:1.jika kesatuanyamempunyai kontrak jangka pendek,2.jika syarat-syarat untuk menggunakan metode persentase penyelesaian tidak dapat dipenuhi3. jika di dalam kontrak terdapat bahaya yang melekat di luar resiko-resiko usaha yang normal Berdasarkan pendapat di atas pengakuan pendapatan dengan kontrak selesai baru bisadilaksanakan jika pengakuan pendapatan dengan persentase penyelesaian tidak dapat dilakukan. Dalam metode kontrak selesai biaya –biaya dari kontrak yang dikerjakan diakumulasikan, dan tidak ada pembebanan yang
dilakukan atas rekening pendapatan, biaya dan laba kotor sampai dengan kontrak selesai dikerjakan.Metode kontrak selesai tidak melakukan pencatatan sebelum penyelesaian kontrak, sehingga untuk kerugian-kerugian yang sudah dapat diduga harus dilakukan penyisihan. Selain itu, dalam metode kontrak selesai terdapat pendapatan yang tidak dilaporkan sampai tahun penyelesaiannya sehingga menimbulkan penyimpangan dalam pencatatan laba. Metode kontrak selesai memiliki keunggulan dan kelemahan, sepertiyang diungkapkan menurut Kieso (2002,15) bahwa keunggulanutama metode kontrak selesai adalah pendapatan yang dilaporkan didasarkan atas hasil akhir dan bukan atas estimasi pekerjaan yang belum dilaksanakan. Sedangkan kelemahan utamanya adalah bahwa metode ini tidak mencerminkan kinerja masa berjalan apabila periode kontrak mencakup lebih dari satu periode akuntansi.Menurut Erlinandiansyah(2009) Kelebihan dari metode kontrak selesai adalah laba yang diakui adalah yang benar –benar diperoleh, dan bukan taksiran laba. Sedangkan kekurangannya yang lain adalah adanya fluktuasi dalam laporan keuangan perusahaan, karena pencatatan di akhir periode kontrak atau setelah
penyelesaian kontrak. Kondisi ini mengakibatkan pendapatan perusahaan kecil pada suatu periode karena proyek yang diselesaikan sedikit dan pendapatan perusahaan menjadi besar pada periode yang lain karena proyek yang diselesaikan relatif banyak.2)Metode Persentase Penyelesaian (Percentage-of-Completion Method)Menurut Novianti (2014), metode pengakuan pendapatan dengan persentase penyelesaian adalah metode dimana pendapatan dan laba kotor diakui setiap periode berdasarkan kemajuan proses konstruksi, yaitu persentase penyelesaian, biaya kontruksi ditambah laba kotor yang dihasilkan sampai hari ini diakumulasikan dalam sebuah persediaan (konstruksi dalam proses), dan termin diakumulasikan dalam akun kontrak persediaan (tagihan atas konstruksi dalam proses).Metode persentase penyelesaian biasanya digunakan oleh perusahaan yang memiliki kontrak jangka panjang, dimana jangka waktunya lebih dari satu periode akuntansi. Metode ini mencerminkan prestasi kerja masa berjalan atas penyelesaian kontrak lebih dari satu periode akuntansi. Menurut metode ini, pendapatan kontrak dihubungkan dengan biaya kontrak yang terjadi dalam
mencapai tahap penyelesaian tersebut, sehingga pendapatan, beban dan laba yang dilaporkan dapat diatribusikan menurut penyelesaian pekerjaan secara proporsional. Metode ini memberikan informasi yang berguna mengenai luas aktivitas kontrak dan kinerja selama suatu periode.Sedangkan menurut Smith & Skousen(1995,763), menjelaskan bahwa metode persentase penyelesaian adalah suatu bentuk alternatif atas metode kontrak selesai, telah dikembangkan untuk menghubungkan pengakuan pendapatan atas jenis kontrak pembangunan jangka panjang dengan kegiatan perusahaan untukmenyelesaikan kontrak tersebut.

Tidak ada komentar: