Perusahaan mempertahankan tingkat pertumbuhannya di dalam persaingan
yang semakin kompleks dengan cara pasar harus dikelola dengan upaya – upaya
yang sistematis dan menggali informasi kebutuhan pelanggan sehingga dapat
memberikan kepuasan kepada pelanggan. Utamanya pasar harus dilayani dengan
baik jika perusahaan bersifat responsif terhadap tuntutan pelanggan dan pesaing
12
dalam pasar. Menurut Tjiptono dan Gregorius (2012) mengatakan bahwa untuk
mengukur orientasi pasar terdapat dua perspektif yaitu Perspektif Budaya dan
Perspektif Behavioral.
1. Perspektif Budaya
Perspektif budaya ini berfokus kepada nilai – nilai dan norma – norma
organisasi yang mendorong perilaku yang konsisten dengan orientasi pasar
(Deshpande et al., 1993). Dalam perspektif budaya ini, orientasi pasar diukur
berdasarkan tiga hal yaitu orientasi pelanggan, orientasi pesaing, dan koordinasi
antar fungsi. Narver dan Slater (1990) berpendapat orientasi pasar berasal dari
budaya bisnis yang mampu secara efisien dan efektif dalam menciptakan perilaku
karyawan sehingga menunjung upaya penciptaan superior customer value.
Untuk menciptakan superior
customer value hal yang harus dilakukan yaitu berorientasi pasar dengan cara
beriorientasi pada pelanggan, pesaing, dan berkoordinasi antar fungsi. Orientasi
pelanggan dilakukan dengan cara perusahaan harus lebih mengerti siapa target yang dituju oleh perusahaan. Orientasi pesaing dilakukan dengan cara memahami
keunggulan dan kelemahan serta kapabilitas juga strategi jangka panjang maupun
jangka pendek para pesaing. Koordinasi antar fungsi dilakukan perusahaan dalam
pemanfaatan sumber daya.
2. Perspektif Behavioral
Perspektif behavioral ini dikemukakan oleh Jaworski dan Kohli (1993).
Keduanya berpendapat bahwa orientasi pasar merupakan proses atau perilaku
organisasi yang terdiri atas pengumpulan intelijensi pasar secara sistematik
menyangkut kebutuhan pelanggan, penyebarluasan intelijensi pasar kepada
seluruh unit organisasi, dan merancang juga mengimplentasikan respon organisasi
terhadap intelijensi pasar secara terkoordinasi dan menyeluruh. Intelijensi pasar
digunakan untuk upaya – upaya dalam memahami kebutuhan pasar. Selain itu,
intelijensi pasar mencakup sebuah analisis menangani bagaimana kebutuhan itu
dipengaruhi oleh faktor – faktor lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar