Sabtu, 30 April 2022

Persektif Orientasi Pasar (skripsi, tesis dan disertasi)

Perusahaan mempertahankan tingkat pertumbuhannya di dalam persaingan yang semakin kompleks dengan cara pasar harus dikelola dengan upaya – upaya yang sistematis dan menggali informasi kebutuhan pelanggan sehingga dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan. Utamanya pasar harus dilayani dengan baik jika perusahaan bersifat responsif terhadap tuntutan pelanggan dan pesaing 12 dalam pasar. Menurut Tjiptono dan Gregorius (2012) mengatakan bahwa untuk mengukur orientasi pasar terdapat dua perspektif yaitu Perspektif Budaya dan Perspektif Behavioral.
 1. Perspektif Budaya 
Perspektif budaya ini berfokus kepada nilai – nilai dan norma – norma organisasi yang mendorong perilaku yang konsisten dengan orientasi pasar (Deshpande et al., 1993). Dalam perspektif budaya ini, orientasi pasar diukur berdasarkan tiga hal yaitu orientasi pelanggan, orientasi pesaing, dan koordinasi antar fungsi. Narver dan Slater (1990) berpendapat orientasi pasar berasal dari budaya bisnis yang mampu secara efisien dan efektif dalam menciptakan perilaku karyawan sehingga menunjung upaya penciptaan superior customer value.
Untuk menciptakan superior customer value hal yang harus dilakukan yaitu berorientasi pasar dengan cara beriorientasi pada pelanggan, pesaing, dan berkoordinasi antar fungsi. Orientasi pelanggan dilakukan dengan cara perusahaan harus lebih mengerti siapa target yang  dituju oleh perusahaan. Orientasi pesaing dilakukan dengan cara memahami keunggulan dan kelemahan serta kapabilitas juga strategi jangka panjang maupun jangka pendek para pesaing. Koordinasi antar fungsi dilakukan perusahaan dalam pemanfaatan sumber daya. 
2. Perspektif Behavioral
 Perspektif behavioral ini dikemukakan oleh Jaworski dan Kohli (1993). Keduanya berpendapat bahwa orientasi pasar merupakan proses atau perilaku organisasi yang terdiri atas pengumpulan intelijensi pasar secara sistematik menyangkut kebutuhan pelanggan, penyebarluasan intelijensi pasar kepada seluruh unit organisasi, dan merancang juga mengimplentasikan respon organisasi terhadap intelijensi pasar secara terkoordinasi dan menyeluruh. Intelijensi pasar digunakan untuk upaya – upaya dalam memahami kebutuhan pasar. Selain itu, intelijensi pasar mencakup sebuah analisis menangani bagaimana kebutuhan itu dipengaruhi oleh faktor – faktor lainnya.

Tidak ada komentar: