Sebelum sampai kepada tahap yang terperinci mengenai berbagai macam faktor yang berkaitan dengan orang dan pekerjaannya, sebaiknya dipahami terlebih dahulu tentang bidang yang akan diperani oleh orang itu sendiri. Pada setiap kegiatan, seseorang akan menerima informasi, memproses informasi itu lalu bertindak untuk menanggapinya. Menerima informasi merupakan tugas dari “reseptor”, umumnya terjadi melalui organ pengindera mata dan telinga. Tetapi informasi juga dapat disampaikan melalui melalui indera penciuman, rabaan, rasa panas atau dingin.
Oleh “sistem saraf” informasi yang tertangkap tadi disalurkan sampai ke pusat mekanisme yang berada di otak dan tali sumsum (spinal cord) di mana informasi itu diproses sampai diambil keputusan. Selama pemrosesan akan terjadi pengintegrasian antara antara informasi yang baru saja diterima dengan informasi yang telah tersimpan di dalam otak, keputusan yang diambil akan bervariasi mulai dari tanggapan yang automatik (refleks) sampai yang memerlukan alasan atau logika yang mendalam. Tindakan yang dilakukan sebagai akibat dari keputusannya, dan akan ia kerjakan melalui mekanisme “efektor”, dan biasanyua melibatkan kegiatan otot yang dilandasi oleh tulang kerangka tubuhnya.
Apabila kegiatan orang itu melibatkan mesin, barangkali ia harus menjadi bagian dari pengulangan-tertutup (close-loop) dari sistem-servo yang banyak menyajikan informasi umpan balik khas bagi sistem tersebut. Kecuali itu, ia biasanya juga menjadi bagian yang mengambil keputusan pada sistem tadi, karena itu harus diakui bahwa ia akan memainkan peranan penting dalam upaya mencapai efisiensi sistem. Untuk mencapai efisiensi yang setinggi-tingginya, “sistem interaksi manusia-mesin” itu harus dirancang secara menyeluruh dengan orang sebagai unsur pelengkap bagi kemampuan mesin, dan mesin sebagai unsur pelengkap bagi kemampuan orangnya.
Untuk dapat memahami tentang bagaimana berlangsungnya berbagai proses itu, sebaiknya diketahui mengenai sistem saraf, berfungsinya mekanisme pusat termasuk kapasitasnya, struktur dari tubuh, tulang kerangka dan sendi-sendinya, serta otot yang menyediakan tenaga penggerak. Sesuatu hal juga perlu diketahui mengenai bagaimana tentang sumber energi yang menggerakkan mekanisme tadi, serta keterbatasan keluaran yang boleh dinantikan daripadanya.
Karena kegiatan-kegiatan ini tentunya tidak dilakukan di ruang hampa, maka orang akan berhadapan dengan suhu lingkungan yang mungkin terlalu panas, tepat nyaman, atau terlalu dingin. Kalau dihadapkan pada panas yang sangat ekstrim, mungkin mekanisme untuk mengatur suhu badan akan menjadi rusak. Kalau dihadapkan pada suhu dingin yang ekstrim, mungkin tenaga mekanismenya akan lemah. Orang juga bisa dihadapkan pada bising/berisik yang barangkali begitu melengkingnya dan berlangsung lama sehingga menyebabkan kelemahan pendengaran (hearing loss), bahkan mungkin kehilangan pendengaran sama sekali (hearing lost)
Untuk bisa melihat dengan jelas, tempat bekerja harus disuplai dengan cahaya yang berkualitas dan berkuantitas memadai untuk melakukan pekerjaan. Penampilan atau prestasi seseorang mungkin saja dapat dipengaruhi oleh warna dan tata ruangan sekelilingnya, karena itu ruang kerjanya/lingkungan kerjanya harus ditata/didekorasi sedemikian rupa agar setiap orang dapat merasa nyaman dan aman untuk bekerja di tempat tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar