Minggu, 16 Januari 2022

Sistem Pengendalian Otomatis (skripsi dan tesis)


Sistem Pengendalian Otomatis adalah sistem pengendalian dimana
subyek digantikan oleh suatu alat yang disebut controller. Dimana tugas
untuk membuka dan menutup valve tidak lagi dikerjakan oleh operator,
tetapi atas perintah controller. (Gunterus, 1994)
Ada 3 parameter yang harus diperhatikan sebagai tinjauan pada suatu
sistem kontrol proses yaitu :
- cara kerja sistem kontrol
- keterbatasan pengetahuan operator dalam pengontrolan proses
- peran instrumentasi dalam membantu operator pada pengontrolan
proses
Empat langkah yang harus dikerjakan operator yaitu mengukur,
membandingkan, menghitung, mengkoreksi. Pada waktu operator
mengamati besarnya tekanan, yang dikerjakan sebenarnya adalah
mengukur process variable (besaran parameter proses yang dikendalikan).
Misalnya pada pengendalian level pada suatu tangki, operator harus
mengamati ketinggian level, artinya operator sedang melakukan langkah
mengukur proess variable. Dalam hal ini yang berperan sebagai process
variable tinggi level pada tangki. Selanjutnya, operator akan melakukan
langkah membandingkan, apakah hasil pengukuran tadi sesuai dengan
apa yang dikehendakiya. Besar process variable yang dikehendaki disebut
set point (SP). Apabila terjadi selisih antara process variable dan set point,
maka selisih disebut error.
Error = Set Point – Process Variabel
Process variabel bisa lebih besar atau bisa juga lebih kecil daripada
desired set point. Oleh karena itu error bisa diartikan negatif dan juga bisa
positif. Kemudian stelah dilakukan langkah membandingkan, operator akan
menghitung dan memperkirakan berapa bukaan valve yang seharusnya.
Selanjutnya operator melakukan langkah mengoreksi dan mengubah
bukaan valve sesuai hasilperhitungan. Keempat angkah pengendalian
tersebut apabila dilakukan oleh instrumentasi pengendalian proses disebut
sistem pengendalian otomatis. Dalam hal ini, operator hanya akan
menentukan set point saja. (Frans Gunterus, 1994)

Tidak ada komentar: