Menurut (Herjanto, 2006) yang menyatakan bahwa jumlah persediaan
yang menandai saat harus dilakukan pemesanan ulang sedemikian rupa
sehingga kedatangan atau penerimaan barang yang dipesan adalah tepat waktu,
disebut sebagai titik pemesanan ulang (reorder point). Titik ini menandakan
bahwa pembelian harus segera dilakukan untuk menggantikan persediaan yang
telah digunakan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi titik pemesanan kembali adalah :
1. Lead Time yang akan mempengaruhi besarnya bahan baku yang
digunakan selama masa lead time.
2. Tingkat pemakaian bahan baku rata-rata per satuan waktu tertentu.
3. Safety Stock atau jumlah persediaan bahan minimum
Menurut (Herjanto, 2006), persediaan pengaman berfungsi untuk
melindungi atau menjaga kemungkinan terjadinya kekurangan barang,
misalnya karena penggunaan barang yang lebih besar dari perkiraan semula
atau keterlambatan dalam penerimaan barang yang dipesan.
Untuk menaksir besarnya safety stock, dapat dipakai cara yang relatif
lebih teliti yaitu dengan metode Perbedaan Pemakaian Maksimum dan Ratarata (Erlina, 2002). Metode ini dilakukan dengan menghitung selisih antara
pemakaian maksimum dengan pemakaian rata-rata dalam jangka waktu tertentu
(misalnya per minggu), kemudian selisih tersebut dikalikan dengan lead time
Tidak ada komentar:
Posting Komentar