Sinyal analog harus dikodekan menjadi sinyal digital sebelum sinyal
diproses dengan rangkaian digital. Rangkaian yang mengerjakan ini disebut
converter analog – digital. Secara praktis setiap kuantitas yang dapat diukur
termasuk tekanan, suhu, kecepatan dan waktu adalah memiliki sifat dasar
analog. Konversi analog – digital dicapai dengan memberikan harga numerik
biber untuk menyajikan level tegangan yang berbeda dari sinyal analog.
Kecepatan sampel menentukan kecermatan urutan kode digital yang
menyajikan input analog dengan converter A/D. (Frank D. Petruzella, 1996)
Sistem digital memiliki karakteristik yang berbeda dengan sistem
analogi. Sistem pengendalian analog bekerja secara kontinyu, sedangkan
sistem pengendalian digital bekerja secara bertahap (bukan terus –
menerus) yaitu bekerja berdasarkan konsep sample and hold. Sistem
pengendalian harus membandingkan besarnya set point dengan
measurement variable untuk menentukan besarnya error. Pada pengendali
analog, pengukuran dilakuka secara kontinyu, artinya set point dibandingkan
secara kontinyu dengan measurement variable. Sedangkan pada pengendali
digital, langkah membandingkan set point dengan measurement variable
dilakukan secara periodik. Kerja sistem digital sama dengan kerja sebuah
kalkulator. Langkah konsep sample and hold yaitu :
1. Setelah pengendali digital selesai membandingkan set point (sample).
Pengendali akan membaca measurement variable (sample) dan pada
saat itu set point dianggap tidak berubah (hold).
2. Ketika pengendali digital melakukan langkah menghitung, kedua besaran
tersebut juga diangap tidak berubah (hold). (Frans Gunterus, 1994)
Minggu, 16 Januari 2022
Pengend ali Elektronik Digital (skripsi dan tesis)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar