Sabtu, 18 Desember 2021

Prinsip Akuntansi (skripsi dan tesis)


Prinsip akuntansi disusun berdasarkan beberapa asumsi atau anggapan
yang disebut sebagai konsep dasar. Berikut ini adalah konsep-konsep dasar
akuntansi:
1. Kesatuan Akuntansi (Economic Entity)
Konsep ini menganggap bahwa setiap entitas bisnis merupakan suatu unit yang
terpisah dan pemiliknya dan berbeda dengan entitas lainya. Adanya pemisahan
ini memberikan adanya dasar bagi sistem akuntansi untuk memberikan
informasi mengenai suatu perusahaan, terutama yang berhubungan dengan
pertanggungjawaban keuangan pada pihak-pihak yang membutuhkan.
2. Kesinambungan (Going Concern)
Konsep kesinambungan menjelaskan bahwa suatu entitas akuntansi dipandang
akan beroperasi terus untuk merealisasikan aktivitas-aktivitas usahanya.
Asumsi ini mengasumsikan bahwa entitas akuntansi itu tidak akan dilikuidasi
dalam jangka waktu yang dapat diramalkan atau bahwa entitas tersebut akan
berjalan terus untuk peride yang tidak dapat ditentukan. Dengan demikian
laporan keuangan memberikan pandangan sementara mengenai keadaan 
perusahaan dan hanya merupakan sebagian dari laporan keuangan yang
berkesinambungan.
3. Pengukuran dalam Nilai Uang (Money Measuring Unit)
Konsep pengukuran dalam nilai mata uang berpendapat bahwa akuntansi
merupakan suatu proses pengukuran dan penyampaian akuntansi perusahaan
yang dapat diukur dengan uang. Secara tidak langsung konsep ini menyatakan
bahwa satuan uang adalah alat yang paling efektif untuk mengungkapkan
pengukuran aktiva dan kewajiban perusahaan serta perubahan-perubahannya.
4. Periode Akuntansi (Accounting Period)
Konsep periode akuntansi berpendapat bahwa laporan keuangan yang
menggambarkan perubahan kekayaan suatu perusahaan harus diungkapkan
secara berkala. Oleh karena itu aktivitas ekonomi perusahaan dipecah dalam
periode-periode dan dengan penyajian laporan keuangan secara periodik
diharapakan hal tersebut dapat membantu pihak-pihak yang berkepentingan
dalam pengambilan keputusan.
5. Sikap Hati-Hati (Concervatism)
Konsep concervatism merupakan konsep dalam akuntansi yang konvensional,
yang timbul dari ketidakpastian dalam pelaporan keuangan. Konsep ini
menekankan jika terdapat beberapa kemungkinan penilaian untuk suatu
perkiraan, maka untuk perkiraan pendapatan aktiva sebaiknya dipilih alternatif
yang akan menghasilkan nilai paling kecil dan sebaliknya untuk perkiraan
kewajiban dan beban sebaiknya dipilih alternatif yang akan menghasilkan nilai
terbesar. 
6. Pertemuan Pendapatan dan Beban (Matching Revenue and Expense)
Dalam menetapkan laba bersih secara berkala pada dasarnya menyangkut dua
masalah yaitu : pendapatan yang diakui dalam periode tersebut dan biaya-biaya
yang timbul terpakai (beban) yang harus dialokasikan keperiode-periode
tersebut. Masalah yang timbul adalah masalah waktu yaitu kapan pendapatan
dan biaya tersebut ditetapkan karena biaya-biaya tersebut harus dipertemukan
dengan pendapatan, maka pembebanan biaya sangat tergantung pada saat
pengakuan pendapatan dan dilaporkan dalam periode diakuinya pendapatan.

Tidak ada komentar: