Laba akuntansi adalah kenaikan manfaat ekonomi selama satu periode
akuntansi dalam bentuk pemasukan, perubahan aktiva, atau penurunan kewajiban
yang menyebabkan ekuitas tidak berasal dari kontribusi penambahan modal
(Purwanti, Masitoh, dan Chomsatu, 2015: 115). Ukuran laba akuntansi menurut
Purwanti, Masitoh, dan Chomsatu (2015: 115) adalah pendapatan dikurangi biaya
dan operasi (Earning After Tax). Pengukuran laba akuntansi menurut Mulyani
(2015: 139) adalah perbedaan pendapatan antara revenue yang direalisasi yang
timbul dari transaksi pada priode tertentu dengan biaya-biaya yang dikeluarkan
pada periode tersebut. Indikator laba akuntansi yang digunakan pada penelitian ini
adalah Laba Akuntansi = Pendapatan – Biaya Operasional – Beban Pajak (atau
disebut dengan Earning After Tax) (Purwanti, Masitoh, dan Chomsatu, 2015: 115).
Alasannya menggunakan pengukuran ini adalah untuk melihata bagaimana
perusahaan mampu mencapai tujuannya dalam mencapai laba, melakukan efisiensi
pada biaya operasionalnya, dan bagaimana pengelolaan pajak yang dibayarkan.
Besaran pajak mencerminkan kepatuhan, tapi juga strategi perusahaan untuk
berbagai kepentingan lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar