Perusahaan harus berusaha untuk menghasilkan laba yang optimal dalam
rangka memuaskan pihak – pihak yang berkepentingan yaitu para pemegang
saham, manajemen, konsumen, karyawan, pemerintah dan investor. Penilaian
kinerja perusahaan biasanya adalah dengan membandingkan hasil laba pada tahun
tertentu dengan laba tahun–tahun sebelum dan sesudahnya. Dari sudut pandangan
investor, salah satu indikator penting untuk menilai prospek perusahaan di masa
yang akan datang adalah dengan melihat sejauh mana pertumbuhan profitabilitas
perusahaan.
Penghasilan bersih (laba) menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI)
dalam buku Standar Akuntansi Keuangan (SAK) per 1 September 2007 adalah
sebagai ukuran kinerja atau sebagai dasar bagi ukuran yang lain seperti imbal
hasil investasi (return on investment) atau laba per saham (earnings per share).
Unsur yang langsung berkaitan dengan pengukuran penghasilan bersih (laba)
adalah penghasilan dan beban. Pengakuan dan pengukuran dan beban, dan
karenanya juga penghasilan bersih (laba) tergantung sebagian pada konsep dan
pemeliharaan modal yang digunakan perusahaan dalam penyusunan laporan
keuangannya.
Laba menurut Skousen (2004:25) adalah sebagai berikut:
“Laba adalah hasil dari investasi. Salah satu definisi laba yang diterima
lebih luas adalah jumlah yang dapat diberikan kepada investor (sebagai
hasil investasi) dan kondisi perusahaan diakhir periode masih sama
baiknya atau kayanya (well-off) dengan diawal periode.”
Laba menurut Subriyanto (2004:25) adalah sebagai berikut:
“Laba didefinisikan sebagai perbedaan antara pendapatan yang dapat
direalisasikan yang dihasilkan dari transaksi dalam satu periode dengan
biaya yang layak dibebankan kepadanya. Ini berarti bahwa laba
merupakan selisih lebih dari pendapatan – pendapatan yang diterima oleh
perusahaan setelah dikurangi dengan biaya – biaya yang dikeluarkan oleh
perusahaan.”
Berdasarkan definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa pengertian laba
adalah selisih pendapatan atas beban yang berasal dari kegiatan usaha dalam suatu
periode tertentu. Sebagai akibatnya, akan meningkatkan manfaat ekonomi dalam
bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau penurunan kewajiban yang
mengakibatkan kenaikan ekuitas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar