Pengertian Laba secara umum adalah kelebihan penghasilan diatas biaya
selama satu periode akuntansi. Sementara pengertian laba yang dianut oleh
struktur akuntansi sekarang ini adalah selisih pengukuran pendapatan dan biaya
– biayanya dalam jangka waktu (periode) tertentu (Harnanto, 2003). Besar
kecilnya laba sebagai pengukur kenaikan sangat bergantung pada ketepatan
pengukuran pendapatan dan biaya (Harahap, 2008: 113). Laba adalah perbedaan
antara pendapatan dengan beban jika pendapatan melebihi beban maka
hasilnya adalah laba bersih (Simamora, 2000). Laba merupakan selisih
pendapatan dan keuntungan setelah dikurangi beban dan kerugian. Laba
merupakan salah satu pengukur aktivitas operasi dan dihitung berdasarkan
atas dasar akuntansi akrual (J. Wild, KR Subramanyan, 2003).
Jumingan (2005:25) mengemukakan bahwa selisih antara penjualan
bersih (unit penjualan kali harga jual) dengan harga pokok penjualan (unit
penjualan kali unit cost) menunjukkan laba bruto. Laba bruto digunakan untuk
menutup biaya usaha dan biaya lain – lain, sisanya merupakan laba bersih. Laba
merupakan angka yang penting dalam laporan keuangan karena berbagai alasan
antara lain laba merupakan dasar dalam perhitungan pajak, pedoman dalam
menentukan kebijakan investasi dan pengambilan keputusan, dasar dalam
8
peramalan laba maupun kejadian ekonomi perusahaan lainnya di masa yang
akan datang, dasar dalam perhitungan dan penilaian efisiensi dalam
menjalankan perusahaan, serta sebagai dasar dalam penilaian prestasi atau
kinerja perusahaan (Harahap, 2008: 263).
Laporan laba rugi menyajikan pendapatan dan beban untuk suatu
periode waktu tertentu berdasarkan konsep penandingan (matching concept), ini
disebut juga konsep pengaitan atau pemadanan, antara pendapatan dan beban
yang terkait. Laporan laba rugi juga menyajikan selisih lebih pendapatan
terhadap beban yang terjadi. Jika pendapatan lebih besar dari pada beban,
selisihnya disebut laba bersih (net income atau net profit) jika beban
melebihi pendapatan, selisihnya disebut rugi bersih (net loss) menurut
(Warren, 2009: 22).
Sugiono (2009;78) merupakan rasio untuk mengukur efektifitas
manajemen yang tercermin pada imbalan atas hasil investasi melalui kegiatan
perusahaan atau dengan kata lain mengukur kinerja perusahaan secara
keseluruhan dan efisiensi dalam pengolahan kewajiban dan modal. Dari
penjelasan ini dapat disimpulkan bahwa laba merupakan rasio yang menunjukkan
berapa besar keuntungan bersih yang diperoleh perusahaan dari penjualan.
Menurut (Harahap, 2005 dalam Ilham, 2014) pengertian laba adalah
kelebihan penghasilan di atas biaya selama satu periode akuntansi.
Sementara pengertian laba yang dianut oleh struktur akuntansi sekarang ini
adalah selisih pengukuran pendapatan dan biaya. Besar kecilnya laba sebagai
pengukur kenaikan sangat bergantung pada ketepatan pengukuran pendapatan dan
biaya. Laba merupakan angka yang penting dalam laporan keuangan karena
berbagai alasan antara lain: laba merupakan dasar dalam perhitungan pajak,
pedoman dalam menentukan kebijakan investasi dan pengambilan keputusan,
dasar dalam peramalan laba maupun kejadian ekonomi unit usaha lainnya di masa
yang akan datang, dasar dalam perhitungan dan penilaian efisiensi dalam
menjalankan unit usaha, serta sebagai dasar dalam penilaian prestasi atau kinerja
unit usaha.
Menurut Zaki (2004:65) Laba bersih merupakan ukuran beberapa besar
harta yang masuk (pendapatan dan keuntungan) melebihi harta yang keluar (beban
dan kerugian) suatu usaha. Sedangkan menurut Skousen (2005:236), laba bersih
merupakan pengurangan beban terhadap pendapatan dari semua sumber. Laba
bersih darui segi akuntansi menurut Suwardjono (2000:53) adalah selisih bersih
antara pendapatan dan biaya ditambah atau dikurangi dengan selisih bersih antara
untung dan rugi. Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia melalui Penyataan Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK) No.25 Tahun 2004 adalah laba seringkali digunakan
sebagai ukuran kinerja sebagai dasar bagi ukuran lain seperti investasi (Return on
Investment) atau penghasilan per saham (Earning per share). Unsur yang
berkaitan dengan pengukuran penghasilan bersih (laba) adalah penghasilan dan
beban.
Laba merupakan informasi penting dalam suatu laporan keuangan.
Manfaat dan kegunaan laba didalam laporan keuangan menurut Sofyan Safri
Harahap (2011;300) adalah sebagai berikut:
1. Perhitungan pajak, berfungsi sebagai dasar penggunaan pajak yang
akan diterima Negara.
2. Menghitung deviden yang akan dibagikan kepada pemilik dan yang
akan ditahan oleh perusahaan.
3. Menjadi pedoman dalam menentukan kebijikan investasi dalam
pengembalian keputusan.
4. Menjadi dasar peramalan laba maupun kejadian ekonomi perusahaan
lainnya dimasa yang akan datang.
5. Menjadi dasar dalam perhitungan dan penilaian efisiensi.
6. Menilai prestasi atau kinerja perusahaan.
Laba mencerminkan pengembalian kepada pemegang ekuitas pada
pemegang ekuitas untuk periode bersangkutan, sementara pos-pos dalam laporan
merinci bagaimana laba didapat. Laba dilihat dari laporan keuangan
perusahaan per tahun. Para investor tidak hanya melihat perolehn laba dalam
satu periode saja, melainkan para investor akan terus menerus memantau
perolehan laba dari tahun ke tahun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar