Berikut adalah penggolongan rasio keuangan berdasarkan tujuan
penganalisa dapat digolongkan menjadi (Riyanto, 1995: 254-265) :
1) Rasio likuiditas, yaitu rasio yang menunjukkan untuk mengukur
kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya yang
harus segera dipenuhi (likuiditas perusahaan), rasio-rasio tersebut
antara lain Current Ratio, Quick Ratio, Working Capital to Total Asset
Ratio dan lain sebagainya.
2) Rasio Leverage, yaitu rasio yang mengukur seberapa jauh aktiva
perusahaan dibiayai dengan hutang, misalnya Current Liabilities to
Equity, Total Liabilities to Total Assets, Long Term Debt to Equity ratio,
dan Times Interest Earned.
3) Rasio Aktivitas, rasio yang dimaksudkan untuk mengukur sampai
seberapa efektivitas perusahaan dalam mengerjakan sumber- sumber
dananya, misalnya Sales to total Assets, Working Capital Turnover,
Inventory Turnover, Receivable Turnover, dan Operating Assets
Turnover.
4) Rasio Rentabilitas, yaitu rasio yang mengukur kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan laba, misalnya Net Profit Margin, Gross Profit
Margin, Return on Equity, Return on Assets.
5) Rasio Solvabilitas, yaitu rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan
untuk memenuhi biaya bunga dan membayar kembali kewajiban jangka
panjang sesuai dengan skedul pembayarannya. Rasio-rasio tersebut
antara lain, current ratio, acid test ratio, debt equity ratio,
debt/capitalization ratio, time interest earned, cash generated by
operation/total debt.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar