Selasa, 26 Oktober 2021

Perceved Quality (Persepsi Kualitas) (skripsi dan tesis)


Menurut Durianto, dkk (2017:96) perceived quality dapat didefinisikan sebagai
persepsi pelanggan terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk
atau jasa layanan berkaitan dengan apa yang diharapkan oleh pelanggan.
Perceived quality yang positif akan mendorong keputusan pembelian dan
menciptakan loyalitas terhadap produk tersebut (Rahmadani 2017)
Menurut Sadat (2009 dalam Kuncoro, dkk 2017) Perceved Quality
(kesan kualitas) menggambarkan respon keseluruhan pelanggan terhadap
kualitas dan keunggulan yang ditawarkan merek. Kesan kualitas tidak dapat
ditetapkan secara objektif, karena kesan kualitas merupakan persepsi dan juga
melibatkan apa yang penting bagi pelanggan.
Perceved Quality (kesan kualitas) berbeda dengan kepuasan, karena
seseorang yang menilai produk tersebut berkualitas tinggi tidak identik dengan
harapan yang rendah. Suatu sikap positif bisa ditimbulkan karena suatu produk
dengan dengan kualitas sangat rendah. Sebaliknya, seseorang mempunyai sikap
negatif terhadap produk kualitas tingi yang terlalu mahal.
Menurut Aaker (2018:126) perceved quality (sikap kualitas)
memberikan nilai dalam beberapa bentuk.
1. Alasan Untuk Membeli
Kesan kualitas terkait dengan keputusan pembelian, maka kesan kualitas
perlu mengefektifkan semua elemen program pemasaran. Apabila kesan
kualitas tinggi, kemungkinan besar periklanan dan promosi yang dilakukan
akan efektif. 
2. Diferensiasi / Posisi
Konsume ingin memilih aspek tertentu sebagai keunikan dan kelebihan
produk. Aspek yang memiliki perceived quality yang tinggi akan dipilih
konsumen.
3. Harga Optimum
Keuntungan kesan kualitas memberikan pilihan-pilihan dalam menetapkan
harga optimum (price premium) kepada seorang calon pembeli. Harga
optimum bisa meningkatka laba dan memberikan sumber daya reinvestasi
pada merek tersebut. Berbagai sumber daya bisa digunakan dalam
membangun merek seperti menguatkan kesadaran, atau asosiasi, atau segala
aktifitas litbang untuk meningkatkan mutu produk.
4. Meningkatkan Minat Saluran Distributor
Perceved quality (kesan kualitas) juga mempunyai arti penting bagi para
pengecer, distributor dan berbagai pos saluran lainnya, karena itu perceved
quality membantu dalam mendapatkan distribusi. Saluran distributor
termotivasi untuk menyalurkan merek-merek yang sangat diminati para
pelanggan.
5. Perluasan Merek
Perceved quality (kesan kualitas) bisa dieksploitasi dengan cara mengenalkan
berabagai perluasan merek, yaitu dengan menggunakan merek tertentu untuk
masuk ke katogori produk baru. Sebuah merek yang kuat dalam hal kesan
kualitas akan dapat memperluas produknya lebih jauh. 
Menurut Muzaqqi, dkk (2016) Perceived quality tidak bisa diterapkan
secara obyektif, karena kesan kualitas ini merupakan presepsi dan juga
melibatkan yang penting bagi konsumen. Konsumen dalam memilih suatu merek
lebih cenderung memperhatikan kualitas yang diberikan merek. Menurut Garvin
dari Harfard (dalam Aaker 2018:134) ada tujuh dimensi kualitas produk, yaitu :
1. Kinerja
Melibatkan berbagai karaktersik operasional utama dari produk tersebut.
2. Bagian-bagian tambahan dari produk (features)
merupakan elemen sekunder dari produk yaitu sebagai tambahan untuk
menjadi pembeda yang menonjol ketika dua macam produk tampak sama.
3. Kesesuaian dengan spesifikasi (tidak mengalami cacat produk)
Merupakan pandangan mengenai kualitas proses manufaktur mengurangi
persentasi cacat produk.
4. Keandalan
Merupakan konsistensi kinerja dari satu pembelian hingga pembelia
berikutnya, dan presentasi waktu yang dimiliki produk untuk berfungsi
sebagai mana mestinya.
5. Ketahanan
Melihat usia seberapa lama produk itu bisa bertahan lama dan masih dapat
digunakan dengan baik.
6. Pelayanan
Kemampuan member pelayanan pada produk tersebut 
7. Hasil akhir (fit and finish)
Munculnya perasaan konsumen terhadap kualitas

Tidak ada komentar: