Informasi yang lebih banyak dimiliki oleh manajer dapat memicu untuk
melakukan tindakan-tindakan sesuai dengan keinginan dan kepentingan untuk
memaksimumkan utility nya, sedangkan bagi pemilik modal dalam hal ini
investor akan sulit untuk mengontrol secara efektif tindakan yang dilakukan oleh
manajemen karena hanya memiliki sedikit informasi yang ada. Oleh karena itu,
terkadang kebijakan-kebijakan tertentu yang dilakukan oleh manajemen
perusahaan tanpa sepengetahuan pihak pemilik modal atau investor.
Menurut Jogiyanto (2008:387) pengertian asimetri informasi, yaitu:
“Asimetri informasi adalah kondisi yang menunjukkan sebagian investor
mempunyai informasi dan yang lainnya tidak memiliki”
Pengertian asimetri informasi menurut Suwardjono (2008:584), yaitu:
“Asimetri informasi adalah dimana manajemen sebagai pihak yang lebih
menguasai informasi dibandingkan investor/ kreditor”
Menurut Martono dan Harjito (2005:11) yang dimaksud asimetri
informasi adalah: “Asimetri dapat terjadi karena manajer dan pemilik mempunyai
informasi yang berbeda tentang perusahaan”. Pengertian asimetri informasi
menurut Scott (2006:7), yaitu: “Asimetri informasi adalah beberapa pihak yang
terlibat dalam transaksi mungkin memiliki keunggulan informasi melebihi yang
lain.”
Asimetri informasi timbul ketika manajer lebih mengetahui informasi
internal dan prospek perusahaan di masa depan dibandingkan pemegang saham
atau stakeholders lainnya. Dengan demikian beberapa konsekuensi tertentu hanya
akan diketahui pihak lain yang juga memerlukan informasi tersebut. Oleh karena
itu, sebagai pengelola manajer berkewajiban memberikan sinyal mengenai
kondisi perusahaan kepada pemilik. Sinyal yang diberikan dapat dilakukan
melalui pengungkapan informasi akuntansi seperti laporan keuangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar