Sabtu, 04 September 2021

Teori Minat Berwirausaha (skripsi dan tesis)


Teori yang mendasari penelitian ini yaitu teori yang dikemukakan oleh
Ajzen dan Fishbein. Menurut Ajzen dan Fishbein dalam Josia Sanchaya
Hendrawan dan Hani Sirine (2017: 296) memperkenalkan Theory of Planned
Behavior yang merupakan pengembangan dari Theory of Reasoned Action. Secara
umum teori ini menjelaskan tentang tindakan seseorang. Dalam teori ini terdapat 3
(tiga) konsep, diantaranya adalah:
1) Attitude toward the behavior, artinya sikap terhadap perilaku mengacu pada
tingkat dimana seseorang membentuk evaluasi positif atau negatif terhadap
perilaku.
2) Subjective norm, artinya mengacu pada tekanan sosial yang disarankan untuk
melakukan atau tidak melakukan perilaku tersebut.
3) Perceived behavioral control, artinya untuk mengontrol perilaku yang
dirasakan mengacu pada persepsi orang tentang kemampuan mereka dalam
melakukan perilaku tertentu. Penelitian ini erat kaitannya dengan tiga konsep
yang terdapat dalam theory of planned behavior.
Dalam konsep attitude toward the behavior dan subjective norm
berhubungan dengan variabel independen atau variabel bebas, sedangkan konsep
perceived behavioral control berhubungan dengan variabel dependen atau
variabel terikat. Teori ini pun mengungkapkan bahwa keputusan berwirausaha
dipengaruhi oleh faktor pembelajaran dan lingkungan keluarga. Faktor
pembelajaran dalam penelitian ini didapat oleh siswa melalui pelaksanaan
pendidikan kewirausahaan, baik pelaksanaan pendidikan kewirausahaan yang
dilaksanakan didalam kelas ataupun diluar kelas.
Menurut Suryana dalam Dini Agusmiati (2018: 887), “Seorang wirausaha
tidak akan berhasil apabila tidak memiliki pengetahuan, kemampuan, dan
kemauan. Faktor lingkungan keluarga pun akan memberikan pengaruh besar bagi
siswa dalam menentukan dan membuat keputusan terkait berwirausaha”.
Theory of Planned Behavior (TPB) memang sering digunakan sebagai
teori dalam penelitian mengenai minat berwirausaha untuk menjelaskan hubungan
antara pengaruh faktor-faktor personal dengan minat kewirausahaan. Menurut
Raguz dan Matic dalam Josia Sanchaya Hendrawan dan Hani Sirine (2017: 296),
teori ini dianggap sebagai model yang lebih baik dan lebih kompleks dalam
menjelaskan dan memprediksi minat kewirausahaan atau memulai bisnis.
Dalam menumbuhkan minat berwirausaha pula perlu adanya dukungan
motivasi berwirausaha. Menurut Buchari Alma dalam buku kewirausahaan (2013:
89), “Motivasi adalah kemauan untuk berbuat sesuatu”. Motivasi sebagai salah
satu hal yang mendukung seseorang dan menumbuhkan keberanian dalam
memiliki minat berwirausaha. Motivasi ini bisa timbul dari 2 (dua) faktor, yaitu
faktor intrinsik dan ekstrinsik yang dimiliki seseorang. Menurut pendapat Syah
dalam Moh. Luqman Shobrony dan Sri Hartati (2015: 201), motivasi intrinsik ini
dapat berupa dorongan keluarga, kecerdasan, kepribadian, sikap, dan cita-cita.
Sedangkan faktor ekstrinsik dapat berupa pengaruh dari teman, kerabat, atau
saudara yang sudah sukses dalam berwirausaha.
Dalam jurnal Wisnu Septian Ginanjar Prihantoro dan Syamsu Hadi (2016:
710), mengungkapkan bahwa “Motivasi berwirausaha adalah sebagai tenaga
dorongan yang menyebabkan siswa melakukan suatu kegiatan berwirausaha”.
Motivasi itu sebagai penggerak seseorang dalam melakukan suatu tindakan.
Dalam buku kewirausahaan (2011: 17) secara umum motivasi seseorang
untuk menjadi wirausaha antara lain.
a. Laba: dapat menentukan berapa laba yang dikehendaki, keuntungan yang
diterima, dan berapa yang akan dibayarkan kepada pihak lain atau
pegawainya.
b. Kebebasan: bebas mengatur waktu, bebas dari supervisi, bebas aturan main
yang menekan atau intervensi orang lain, bebas dari aturan budaya organisasi
atau perusahaan.
c. Impian personal: bebas mencapai standar hidup yang diharapkan, lepas dari
rutinitas kerja yang membosankan karena harus mengikuti visi, misi, dan
impian orang lain. Dapat menentukan nasib/ visi, misi, dan impiannya sendiri.
d. Kemandirian: memiliki rasa bangga karena dapat mandiri dalam segala hal,
seperti permodalan, mandiri dalam pengelolaan/ manajemen, mandiri dalam
pengawasan, serta menjadi manajer terhadap dirinya sendiri.
Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa dengan berwirausaha
seseorang dapat memiliki motivasi untuk mendapatkan laba, kebebasan, impian
yang dapat diwujudkan, serta kemandirian yang mana ia tidak akan bergantung
kepada orang lain. Dengan memiliki motivasi berwirausaha, akan membantu
menumbuhkan minat agar lebih mantap untuk menjalankan suatu usaha, sehingga
ia mampu menjadi seseorang yang independen atau mampu berdiri sendiri. 

Tidak ada komentar: