Menurut Niven (2008) faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat
kepatuhan adalah:
a. Pendidikan
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan
negara. Pendidikan klien dapat meningkatkan kepatuhan, sepanjang
bahwa pendidikan tersebut merupakan pendidikan yang efektif.
b. Akomodasi
Akomodasi adalah suatu usaha yang harus dilakukan untuk
memahami ciri kepribadian klien yang dapat mempengaruhi kepatuhan
Antenatal Care adalah jarak dan waktu, biasanya ibu cenderung malas
melakukan Antenatal Care pada tempat yang jauh.
c. Modifikasi Faktor Lingkungan dan Sosial
Hal ini berarti membangun dukungan sosial dari keluarga dan
teman-teman, kelompok-kelompok pendukung dapat dibentuk untuk
membantu kepatuhan terhadap program pengobatan seperti
pengurangan berat badan, berhenti merokok, dan menurunkan
konsumsi alkohol. Lingkungan berpengaruh besar pada Antenatal
Care, lingkungan yang harmonis dan positif akan membawa dampak
yang positif pula pada ibu dan bayinya. Kebalikannya lingkungan yang
negatif akan membawa dampak buruk pada proses Antenatal Care.
d. Perubahan Model Terapi
Program pengobatan dapat dibuat sederhana mungkin dan klien
terlihat aktif dalam pembuatan program pengobatan (terapi).
Keteraturan ibu hamil melakukan Antenatal Care dipengaruhi oleh
kesehatan saat hamil. Keluhan yang diderita ibu akan membuat ibu
semakin aktif dalam kunjungan anteatal care.
e. Meningkatkan Interaksi Profesional Kesehatan dengan Klien.
Meningkatkan interaksi professional kesehatan dengan klien
adalah suatu hal yang penting untuk memberikan umpan balik pada
klien setelah memperoleh informasi tentang diagnosis. Suatu
penjelasan penyebab penyakit dan bagaimana pengobatan dapat
meningkatkan kepatuhan, semakin baik pelayanan yang diberikan
tenaga kesehatan, semakin teratur pula ibu melakukan kunjungan
Antenatal Care.
f. Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang
melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu, dari
pengalaman dan penelitian terbukti bahwa prilaku yang didasari oleh
pengetahuan akan lebih langgeng dari pada prilaku yang tidak didasari
oleh pengetahuan (Notoatmodjo, 2007).
Menurut fungsinya pengetahuan merupakan dorongan dasar untuk
ingin tahu, untuk mencari penalaran dan untuk mengorganisasikan
pengalamannya. Adanya unsur pengalaman yang semula tidak
konsisten dengan apa yang diketahui oleh individu akan disusun, ditata
kembali atau diubah sedemikian rupa, sehinggan tercapai suatu
konsisten. Semakin tinggi tingkat pengetahuan, semakin baik pula ibu
melaksanankan Antenatal Care (Azwar, 2007).
g. Usia
Usia adalah umur yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai
saat akan berulang tahun. Semakin cukup umur, tingkat kematangan
dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berpikir dan bekerja.
Dari segi kepercayaan, masyarakat yang lebih dewasa akan lebih
dipercaya dari pada orang yang belum cukup tinggi tingkat
kedewasaannya. Hal ini sebagai akibat dari pengalaman dan
kematangan jiwanya. Semakin dewasa seseorang, maka cara berfikir
semakin matang dan teratur melakukan Antenatal Care (Notoatmodjo,
2007)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar