Kamis, 01 Juli 2021
Price Book Value (PBV) (skripsi dan tesis)
Price Book Value adalah rasio harga pasar saham terhadap nilai bukunya
(Brigham dan Houston, 2001:92). Adapun yang dimaksud dengan nilai buku adalah
perbandingan antara modal dengan jumlah saham yang beredar. PBV menunjukkan
seberapa besar suatu perusahaan mampu menciptakan nilai yang relatif terhadap
jumlah modal yang diinvestasikan. Semakin tinggi PBV menunjukkan perusahaan
semakin dipercaya, artinya nilai perusahaan menjadi lebih tinggi
(Sutrisno,2009:224). menunjukkan bahwa nilai perusahaan yang baik yaitu ketika nilai PBV
diatas satu dimana nilai pasar yang lebih besar daripada nilai buku perusahaannya.
Semakin tinggi nilai PBV menunjukkan nilai perusahaan semakin baik. Sebaliknya,
apabila PBV dibawah satu mencerminkan nilai perusahaan tidak baik. Sehingga
persepsi investor terhadap perusahaan juga tidak baik, karena dengan nilai PBV
dibawah satu menggambarkan harga jual perusahaan lebih rendah dibandingkan
nilai buku perusahaan.
Menurut Kusumajaya (2011:35), price book value mempunyai beberapa
keunggulan, yaitu: 1) Nilai buku sifatnya relatif stabil. Bagi investor yang kurang percaya terhadap
estimasi arus kas, maka nilai buku merupakan cara paling sederhana untuk
membandingkannya
2) Adanya praktik akuntansi yang relatif standar diantara perusahaanperusahaan menyebabkan PBV dapat dibandingkan antara berbagai
perusahaan yang akhirnya dapat memberikan signal apakah nilai perusahaan
under atau over valuation.
3) Perusahaan yang memiliki earning negatif maka tidak mungkin untuk
mempergunakan PER, sehingga penggunaan PBV dapat menutupi kelemahan
yang ada pada PER.
Namun ada beberapa kekurangan sehubungan dengan penggunaan rasio PBV
yakni:
1) Nilai buku sangat dipengaruhi oleh kebijakan akuntansi yang diterapkan oleh
perusahaan. Apabila standar akuntansi yang ada berbeda diantara perusahaanperusahaan maka ini akan mengakibatkan rasio PBV tidak dapat
diperbandingkan.
2) Nilai buku mungkin tidak banyak artinya bagi perusahaan berbasis teknologi
dan jasa karena perusahaan-perusahaan tersebut tidak memiliki aset nyata
yang signifikan.
3) Nilai buku dari ekuitas akan menjadi negatif bila perusahaan selalu
mengalami earning yang negatif sehingga akan mengakibatkan nilai rasio
PBV juga negatif.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar