Kamis, 01 Juli 2021
Behavioral Finance (skripsi dan tesis)
Menurut Shefrin (2005), behavioral finance merupakan ilmu bagaimana
fenomena psikologi mempengaruhi perilaku keuangan. Sedangkan menurut
Olsen (1998), behavioral finance berusaha mengungkap pengertian dan prediksi pasar keuangan yang berfokus pada penerapan prinsip psikologi dan ekonomi
sebagai pengembangan proses pengambilan keputusan keuangan. Banyak
penelitian yang menunjukkan bahwa faktor psikologis investor mempengaruhi
investor dalam mengambil keputusan investasor. Suatu kemajuan baru dalam
penelitian ekonomi dalam memahami bagaimana perasaan/emosi
mempengaruhi pembuatan keputusan individu secara umum, terutama dalam
kondisi risiko dan ketidakpastian. Penelitian ini menggambarkan apakah
seseorang yang memiliki tingkat kepercayaan diri berlebihan (overconfidence)
dan seseorang yang memiliki berbagai jenis tingkat toleransi risiko (risk
rolerance), mempengaruhi keputusan investor dalam pengambilan keputusan
investasi. Seorang investor akan memiliki keyakinan dan lebih berani dalam
mengambil keputusan dalam mengambil risiko saat melakukan investasi disebut
overconfidence. Seorang investor yang overconfidence biasanya memiliki
kepercayaan diri karena menurut dirinya memiliki kemampuan dan keahlian
yang lebih daripada orang lain.
Overconfidence adalah perasaan percaya diri secara berlebihan.
Overconfidence cenderung akan mempengaruhi investor dalam mengambil
keputusan investasi, dimana investor yang rasional berusaha untuk
memaksimalkan return dengan memperkecil jumlah dari risiko yang diambil
(Nofsinger 2005). Risk tolerance adalah tingkat kemampuan yang dapat investor
terima dalam mengambil suatu risiko investasi. Setiap investor mempunyai
tingkat perbedaan dalam risk tolerance.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar