Senin, 28 Juni 2021
Konsep Dasar Disiplin Kerja Guru (skripsi dan tesis)
Menurut Sastrohadiwiryo, R Siswanto (2005:291) disiplin kerja merupakan:
suatu sikap menghormati, menghargai, patuh, dan taat terhadap peraturanperaturan yang berlaku. baik yang tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup
menjalankannya dan tidak mengelak untuk menerima sanksi-sanksinya
apabila ia melanggar tugas dan wewenang yang diberikan kepadanya.
Hasibuan berpendapat (2017:193), “Disiplin adalah kesadaran dan kesediaan
seseorang untuk mematuhi semua peraturan organisasi dan norma norma sosial yang
berlaku.”
Menurut Bintoro dan Daryanto (2017:95) menyatakan, “Disiplin kerja
merupakan suatu proses perkembangan konstruktif bagi pegawai yang berkepentingan
karena disiplin kerja ditunjukkan pada tindakan bukan orangnya.”
Sedangkan menurut Keith Davis dalam Mangkunegara (2017:129) menyebutkan,
“Dicipline is management action to enforce organization standars”. Berdasarkan
pendapat Keith Davis, disiplin kerja dapat diartikan sebagai pelaksanaan manajemen
untuk memperteguh pedoman organisasi.
Sejalan dengan Veithzal Rivai (2014:599),
Disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan para manajer untuk
berkomunikasi dengan karyawannya agar mereka bersedia untuk mengubah
suatu perilaku serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan
kesediaan seseorang mentaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma
sosial yang berlaku.
Terkait mengenai pengertian disiplin kerja menurut pendapat para ahli diatas
dapat disimpulkan bahwa disiplin kerja merupakan seperangkat norma-norma yang
terikat, dimana terdapat nilai berupa etika dan tata krama yang harus dijunjung tinggi
dan dipatuhi oleh setiap individu yang ada didalamnya.
23
Macam-macam disiplin kerja menurut Davis Keith dalam Mangkunegara
(2017:129) yaitu disiplin kerja preventif, dan disiplin korektif. Kedua tipe tersebut
dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Disiplin Preventif
Disiplin prevenif adalah suatu upaya untuk menggerakkan pegawai
mengikuti dan mematuhi pedoman kerja, aturan aturan yang telah
digariskan oleh perusahaan. Tujuan dasarnya adalah untuk menggerakkan
pegawai untuk berdisiplin diri. Dengan cara preventif, pegawai dapat
memelihara dirinya terhadap peraturan peraturan perusahaan.
b. Disiplin Korektif
Disiplin korektif adalah suatu upaya menggerakkan pegawai dalam
menyatukan suatu peraturan dan menggerakkan untuk tetap mematuhi
peraturan sesuai dengan pedoman yang berlaku pada perusahaan.
Pada disiplin korektif, pegawai yang melanggar disiplin perlu diberikan
sanski sesuai dengan peraturan yang berlaku.Tujuan pemberian sanski
adalah untuk memperbaiki pegawai pelanggar, memelihara peraturan yang
berlaku , dan memberikan pelajaran kepada pelanggar.
Agar menjadikan orang dapat berperilaku disiplin, perlu dilakukan
pendekatan.
Menurut Mangkunegara (2017: 130) ada tiga pendekatan disiplin, yaitu:
1) Pendekatan disiplin modern yaitu mempertemukan sejumlah keperluan
atau kebutuhan baru di luar hukuman. Pendekatan ini berasumsi:
Disiplin modern merupakan suatu cara menghindarkan bentuk hukuman
secara fisik.
Melindungi tuduhan yang benar untuk diteruskan pada proses hukum
yang berlaku.
Keputusan-keputusan yang semaunya terhadap kesalahan atau
prasangka harus diperbaiki dengan mengadakan proses penyuluhan
dengan mendapatkan fakta-faktanya.
Melakukan protes terhadap keputusan yang berat sebelah pihak
terhadap kasus disiplin.
2) Pendekatan disiplin dengan tradisi, yaitu pendekatan disiplin dengan cara
memberikan hukuman. Pendekatan ini berasumsi:
Disiplin dilakukan oleh atasan kepada bawahan, dan tidak pernah ada
peninjauan kembali bila telah diputuskan.
Disiplin adalah hukuman untuk pelanggaran, pelaksanaannya harus
disesuaikan dengan tingkat pelanggarannya.
Pengaruh hukuman untuk memberikan pelajaran kepada pelanggar
maupun kepada pegawai lainnya. Peningkatan perbuatan pelanggaran diperlukan hukuman yang lebih
keras.
Pemberian hukuman terhadap pegawai yang melanggar kedua kalinya
harus diberi hukuman yang lebih berat.
3) Sedangkan pendekatan disiplin bertujuan berasumsi bahwa:
Disiplin kerja harus diterima dan dipahami oleh semua pegawai
Disiplin bukanlah suatu hukuman, tetapi merupakan pembentukkan
perilaku
Disiplin ditujukan untuk perubahan perilaku yang lebih baik
Disiplin pegawai bertujuan agar pegawai bwertanggung jawab terhadap
perbuatannya.
Berdasarkan pemaparan diatas mengenai konsep dasar disiplin kerja
bahwasannya disiplin merupakan seperangkat aturan yang ditetapkan oleh setiap
instansi, hal demikian dilakukan bukan tanpa tujuan melainkan untuk mentertibkan
setiap lini yang ada didalamnya agar dapat menunjang keberhasilan dalam sebuah
tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar