Senin, 28 Juni 2021

Indikator Disiplin Kerja Guru (skripsi dan tesis)

Pada dasarnya banyak indikator yang mempengaruhi tingkat kedisiplinan karyawan suatu organisasi. Namun, secara konkrit terdapat pengaruh dari dalam maupun luar diri pegawai maupun karyawan itu sendiri. Menurut Hasibuan (2017:195) terdapat delapan indikator yang mempengaruhi, diantaranya: 1) tujuan dan kemampuan, 2) teladan pimpinan, 3) balas jasa, 4) keadilan, 5) waskat, 6) sanski hukuman, 7) ketegasan, 8) hubungan kemanusiaan. Untuk lebih jelasnya diuraikan sebagai berikut: 1) Tujuan dan kemampuan Tujuan dan kemampuan ikut mempengaruhi tingkat kedisiplinan karyawan. Tujuan yang akan dicapai harus jelas dan ditetapkan secara ideal serta cukup menantang bagi kemampuan karyawan. 2) Teladan pimpinan Teladan pimpinan sangat berperan dalam menentukan kedisiplinan karyawan karena pimpinan dijadikan teladan dan panutan oleh para bawahannya. 3) Balas jasa Balas jasa (gaji dan kesejahteraan) ikut mempengaruhi kedisiplinan karyawan karena balas jasa akan memberikan kepuasan dan kecintaan karyawan terhadap perusahaan/pekerjaannya. 4) Keadilan Keadilan ikut mendorong terwujudnya kedisiplinan karyawan, karena ego dan sifat manusia selalu merasa dirinya penting dan minta diperlakukan sama dengan manusia lainnya. 5) Waskat Waskat (pengawasan melekat) adalah tindakan nyata dan paling efektif dalam mewujudkan kedisiplinan karyawan perusahaan. Dengan waskat berarti atasan harus aktif dan langsung mengawasi perilaku, moral, sikap, gairah, kerja, dan prestasi kerja bawahannya. 6) Sanksi hukuman Sanksi hukuman berperan penting dalam memelihara kedisiplinan karyawan. Dengan sanksi hukuman yang semakin berat, karyawan akan semakin takut melanggar peraturan peraturan perusahaan, sikap, dan perilaku indisipliner karyawan akan berkurang. 7) Ketegasan Ketegasan pimpinan dalam melakukan tindakan akan mempengaruhi kedisiplinan karyawan. 8) Hubungan kemanusiaan Hubungan kemanusiaan yang harmonis di antara sesama karyawan ikut menciptakan kedisiplinan yang baik pada suatu perusahaan. Menurut Soedjono dalam Pratama (2014:6), mengemukakan bahwa ada beberapa indikator disiplin kerja pegawai yaitu sebagai berikut: a. Tepat Waktu Para pegawai yang datang ke kantor tepat waktu, tertib dan teratur, dengan begitu dapat dikatakan disiplin kerja baik. b. Pelaksanaan Tugas (Kegiatan) Pegawai melaksanakan kegiatan yang diembankan kepadanya, membuat izin bila tidak masuk kantor, juga merupakan cerminan dan disiplin yang tinggi. c. Bertanggung Jawab Pegawai yang senantiasa menyelesaikan tugas yang dibebankan kepadanya sesuai dengan prosedur dan bertanggungjawab atas hasil kerja, dapat pula dikatakan memiliki disiplin kerja yang baik. d. Program tindak Lanjut Memberikan curahan perhatian lebih setelah tugas dan tanggung jawab selesai dilaksanakan. Melakukan hal positif dalam mendukung pelaksanaan tugas akan mempercepat pula terciptanya tujuan organisasi. Adapun prinsip disiplin kerja yang dikemukan oleh Husein dalam Bintoro dan Daryanto (2017:95) berpendapat bahwa seorang pegawai yang dianggap melaksankan prinsip-prinsip disiplin kerja apabila ia melaksanakan hal-hal sebagai berikut:  Hadir ditempat kerja sebelum waktu mulai bekerja.  Bekerja sesuai dengan prosedur maupun aturan kerja dan peraturan organisasi.  Patuh dan taat kepada saran maupun perintah atasan.  Ruang kerja dan perlengkapan selalu dijaga dengan bersih dan rapih.  Menggunakan peralatan kerja dengan efektif dan efisien.  Menggunakan jam istirahat tepat waktu dan meninggalkan tempat setelah lewat jam kerja.  Tidak pernah menunjukkan sikap malas.  Selama kerja tidak pernah absen/tidak kerja dengan alasan yang tidak tepat,dan hampir tidak pernah absen karena sakit. Berdasarkan pendapat di atas, maka disiplin kerja pegawai dalam organisasi perusahaan atapun intansi pendidikan dapat diukur melalui prinsip yang mencakup didalamnya terdapat ketaatan terhadap peraturan yang diberlakukan, baik secara lisan maupun tulisan sesuai dengan aturan organisasi atau instansi tersebut.

Tidak ada komentar: