Seorang tenaga pendidikan harus mampu mempergunakan
sebuah media yang dipakai sebagai sarana penyampaian
informasi pada saat dilaksanakannya kegiatan belajar bagi para
muridnya untuk memberikan pemahaman bahwa perilaku dan
cara fikir seseorang dalam mempengaruhi lingkunan tempat
tinggalnya. Karena inilah diperlukan penyampaian informasi yang telah terbukti benar serta dapat dibagi agar menjadi
pengalaman yang tidak merugikan orang lain. Lebih dari itu,
pemberian informasi ini diharapkan dapat mengembangkan
serta memberikan arahan serta motivasi tersediri bagi anak didik
agar ia paham bahwa ia punya pemahaman yang baik jika ia
percaya pada data yang ada(Azhar Arsyad, 2013: 20).
Ada 3 hal yang dapat menjadikan medi sebagai hal
yang utama dalam keseharian. Adapun itu jika dipergunakan
bagi diri sendiri, kelompok, serta pelaksanaan kegiatan yang
dihadiri lebih dari satu orang. Hal ini dianggap Kemp dan Dayton
sebagai 1) pemicu berubahnya sebuah tindakan, 2) penyajian
informasi yang lebih baik, 3) pemberian sebua instruksi Dalam
Cecep Kustandi, 2013: 20).
Selain hal itu, media visual punya keahlian khusus dalam
pelaksanaan sebuah kegiatan belajar. Adapun itu disampaikan
oleh Levied an Lenzt berikut:
1. Dimunculkannya sebuah gambar yang menarik akan
memunculkan keteratrikan tersendiri bagi anak didik
untuk memahami alasan mengapa gambar yang menarik itu
ditayangkan. Akan lebih baik jika dibawah gambar menarik
tersebut dituliskan beberapa penjelasan yang mungkin akan
memunculkan minat anak (atensi).
2. Gambar yang dimunculkan sebagai topik utama akan
dimunculkan, lalu diikuti oleh suara sebagai penjelasannya.
Pada sebagian orang ini dianggap menarik karena
memberikan kenikmatan tersendiri saat mengajar (afektif).
3. Digunakannya media yang telah dipilih harus sejalan
dengan fungsi utama diadakannya dan dimunculkannya
gambar utama. Hal ini agar memudahkan anak didik dalam
mengingat pelajaran yang ditampilkan (kognitif). 4. Pemunculan kalimat yang dianggap sebagai kata yang
muncul disebuah gambar yang ditampilkan agar adanya
stimulus bagi otak anak didik untuk mengingat satu kata
tersebut (kompesatoris) (Azhar Arsyad, 2013: 20).
Dalam hal ini, media akan sangat membantu anak didik
dalam menerima pelajaran yang akan telah disusun dengan
baik. Ini akan lebih memudahkan anak didik bahwa hal yang
diberikan melalui belajar teori sama dengan hal yang terjadi
disekitarnya ia tinggal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar