Untuk menguji adanya perbedaan
antara dua rata-rata, kita harus memilih
apakah menggunakan a one-tailed test atau
a two-tailed test. Apabila pengujiannya
terkait ada perbedaan atau tidak ada
perbedaan maka menggunakan a twotailed test untuk mengukur apakah satu
rata-rata berbeda dengan yang lain (lebih
tinggi atau lebih rendah) (Levin, 1998).
Paired sample t test bertujuan untuk
menguji ada tidaknya perbedaan mean
untuk dua kelompok yang berpasangan.
Subjeknya sama, namun mengalami dua
perlakuan atau pengukuran yang berbeda
(Nisfiannoor, 2009).
Untuk melakukan uji beda rata-rata
berpasangan harus memenuhi syarat
sebagai berikut:
1. Data sampel merupakan data dependen
2. Sampel diambil secara acak sederhana
3. Salah satu atau kedua syarat berikut
terpenuhi:
a. Pasangan sampel data berjumlah
besar (n>30)
b. pasangan sampel berasal dari
populasi yang memiliki distribusi
yang mendekati normal (Triola,
2015).
Dalam melakukan uji beda rata-rata,
apabila data tidak berdistribusi normal
maka digunakan uji statistik
nonparametrik yang dapat menggunakan
teknik Wilcoxon signed ranks test
(Nisfiannoor, 2009).
Cara yang lebih baik untuk
membandingkan prosedur pengujian t-test
dan Wilcoxon signed ranks test adalah
dengan melihat perkiraan tingkat
kesalahan Tipe I dan Tipe II. Jelas bahwa
prosedur Wilcoxon signed ranks test
melindungi lebih baik terhadap kesalahan
Tipe I karena rata-rata tingkat kesalahan
Tipe I selalu lebih rendah daripada uji-t.
Sementara rata-rata tingkat kesalahan Tipe
II menggunakan uji-t lebih rendah
daripada yang menggunakan uji Wilcoxon
signed ranks test untuk setiap set
perbedaan rata-rata (Meek et al., 2007).
Saat menguji hipotesis nol, kita
sampai pada kesimpulan menolak atau
gagal untuk menolaknya. Kesimpulan
semacam itu terkadang benar dan
terkadang salah (bahkan jika kita
menerapkan semua prosedur dengan
benar). Terdapat dua jenis kesalahan, yaitu
Kesalahan Tipe I dan Tipe II.
a. Kesalahan Tipe I: kesalahan menolak
hipotesis nol ketika pada kenyataannya
benar.
b. Kesalahan Tipe II: kesalahan tidak
menolak hipotesis nol ketika pada
kenyataannya salah (Triola, 2015).
Banyak metode analisis statistik
diturunkan setelah membuat asumsi
tentang distribusi data yang mendasarinya
(misalnya, normalitas). Namun, kita juga
dapat mempertimbangkan metode
nonparametrik untuk menarik kesimpulan
statistik di mana tidak ada asumsi yang
dibuat tentang populasi atau distribusi
yang mendasarinya. Untuk nonparametrik
setara dengan uji t parametik satu-sampel
dan dua-sampel, Wilcoxon signed ranks
test (satu sampel) digunakan untuk
menguji hipotesis bahwa perbedaan
median antara nilai absolut perbedaan
berpasangan positif dan negatif adalah 0
(Harris & Hardin, 2013).
Wilcoxon signed ranks test digunakan
untuk membandingkan dua kondisi ketika
peserta yang sama ikut serta dalam setiap
kondisi dan data yang dihasilkan tidak
terdistribusi secara normal. Tes ini
diterapkan pada sampel berpasangan yang
didasarkan pada perbedaan antara skor
dalam dua kondisi yang berbeda. Setelah
perbedaan-perbedaan ini dihitung,
kemudian diberi peringkat tetapi tanda perbedaannya (positif atau negatif)
ditetapkan ke peringkat tersebut. Dalam
hal menggunakan program SPSS terdapat
beberapa hal yang perlu diperhatikan,
yaitu:
a. Lihat baris berlabel Asymp. Sig. (2-
tailed). Jika nilainya kurang dari 0,05
maka kedua kelompok berbeda secara
signifikan.
b. Lihat peringkat positif dan negatif (dan
catatan kaki yang menjelaskan apa
artinya) untuk memberi tahu Anda
bagaimana perbedaan kelompok
(semakin banyak peringkat di arah
tertentu memberi tahu Anda arah
hasilnya).
c. SPSS hanya memberikan nilai
signifikansi dua sisi; jika Anda ingin
signifikansi satu sisi cukup bagi
nilainya dengan 2 (Field, 2005).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar