Seperti apa sejarah path analysis itu? Teknik path analysis, yang dikembangkan oleh Sewal Wright
di tahun 1934, sebenarnya merupakan pengembangan korelasi yang diurai menjadi beberapa interpretasi
akibat yang ditimbulkannya. Sewall Wright adalah seorang ahli genetika yang mengembangkan path analysis
untuk membuat kajian hipotesis hubungan sebab akibat dengan menggunakan korelasi. Lebih lanjut, path
analysis mempunyai kedekatan dengan regresi berganda; atau dengan kata lain, regresi berganda merupakan
bentuk khusus dari path analysis. Teknik ini juga dikenal sebagai model sebab-akibat (causing modeling).
Penamaan ini didasarkan pada alasan bahwa analisis jalur memungkinkan pengguna dapat menguji proposisi
teoritis mengenai hubungan sebab dan akibat tanpa memanipulasi variabel-variabel. Memanipulasi variabel
maksudnya ialah memberikan perlakuan (treatment) terhadap variabel-variabel tertentu dalam pengukurannya. Asumsi dasar model ini ialah beberapa variabel sebenarnya mempunyai hubungan yang sangat dekat
satu dengan lainnya. Dalam perkembangannya saat ini path analysis diperluas dan diperdalam kedalam
bentuk analisis “Structural Equation Modeling” atau dikenal dengan singkatan SEM.
Sebenarnya gagasan Sewal Wright ini diilhami oleh penemuan – penemuan rumus sebelumnya
diantaranya ialah pada tahun 1901 Karl Pearson, penemu rumus korelasi Pearson, menemukan principal
component analysis dan Charles Spearman, penemu rumus korelasi Spearman, pada tahun 1904 menemukan teknik analisis faktor yang banyak memberikan pengaruh terhadap perkembangan Structural Equation
Modelling (SEM) yang didasari oleh path analysis (PA) yang oleh sebagian besar orang dimasukkan dalam
kategori yang sama antara SEM dan PA. Kesamaan dasar antara SEM dan PA semata-mata hanya karena
masalah hubungan sebab akibat (casuality). Yang kemudian pada perkembangannya PA lebih merupakan
representasi model yang hubungan kasualitas yang bersifat searah (yang secara tekniks disebut recursive)
sedang SEM merupakan representasi model hubungan sebab akibat yang bersifat searah dan dua arah /
timbal balik / reciprocal (yang secara tekniks disebut non recursive) Kontribusi Wright yang terbesar ialah
penemuannya mengenai metode koefesien jalur dalam konteks hubungan kasualitas yang menjadi landasan
dalam mengubungan antara masalah statistik dengan masalah sebab akibat. Sehingga dalam perkembangan berikutnya orang kemudian mengaitkan antara hubungan kasualitas dengan path analysis secara tidak
sengaja. Sebenarnya tidak ada landasan teori yang memberikan justifikasi bahwa ada hubungan antara
path analysis dengan model kasualitas; sebagaimana adanya teori yang mengatakan bahwa ada hubungan
antara regresi linier dengan hubungan kasualitas. Sekalipun demikian, menurut Dennis dan Legerski (2006)
terdapat sejarah yang membuktikan bahwa ada hubungan antara path analysis dan kasualitas. Hanya dari
faktor sejarahlah orang dapat memberikan justifikasi bahwa path analysis berkaitan dengan kasualitas.
Itulah sebabnya pada bagian berikut ini akan dibahas secara singkat sejarah karya-karya Sewal Right yang
menjadi landasan pemikiran mengapa akhirnya orang menyimpulkan ada hubungan antara path analysis
dengan model kasualitas.
Sewal Wright adalah seorang sarjana lulusan biologi dari Universitas Illinois yang kemudian mendalami bidang genetika. Dia tertarik mengenai peranan genetika dalam menentukan turunan warna dalam
binatang. Dia berhasil melakukan riset dengan menggunakan path analysis terhadap transmisi dalam suatu
kelinci percobaan pada tahun 1920. Sebenarnya Sewal Wright pertama kali menggunakan path analysis
286 Jurnal Ilmiah Manajemen Bisnis, Vol. 11, No. 2, November 2011: 285 - 296
pada tahun 1918 dalam artilenya yang berjudul: “On the Nature of Size Factors.” Dengan menggunakan
hasil risetnya yang pernah diterbitkan di Castle pada tahun 1914, dimana dia menemukan korelasi antara
berbagai pengukuran tulang pada kelinci yang dia teliti; Sewal Wright kemudian menyusun metode kuantitatif, yaitu suatu metode yang dirancang untuk membuat estimasi tingkatan dimana suatu pengaruh yang
diberikan ditentukan oleh setiap jumlah penyebab.
Tulisan berikutnya yang muncul pada tahun 1920 yang berjudul membahas keseriusannya dalam
usahanya menemukan suatu metode analisis statistik baru. Maka dalam artikel yang berjudul “The Relative Importance of Heredity and Environment in Determining the Piebald Pattern of Guinea-Pigs,”, Sewal
Wright menyusun suatu model kuantitatif yang dapat digunakan dalam membuat estimasi kepentingan relatif
hereditas dan lingkungan dalam transmisi generasi warna pada kelinci percobaannya. Dalam makalahnya
tersebut dia menyebutkan secara tidak langsung mengenai konsep “sebab – akibat” yang menjadi dasar
dari rumus Path Analysis. Dalam papernya ini juga Sewal Wright menggambarkan suatu jaringan yang
berkaitan dengan hereditas dan lingkungan dari induk ke anak-anaknya pada kelinci percobaannya yang
kelak pada perkembangannya disebut sebagai diagram jalur. Dalam diagram jalur tersebut dia menunjukkan
induk laki-laki dan perempuan menghasilkan anak-anak yang mempunyai warna beda. Intinya Sewal ingin
mengatakan bahwa kekhasan suatu individu ditentukan oleh H (Heredity), E (Environment / lingkungan anak
– anak sebelum dilahirkan) dan D (residu, ketidakberaturan dalam perkembangan). Masalah yang kemudian
muncul ialah menemukan cara dalam menentukan tingkat diterminasi / pengaruh ketiga faktor tersebut.
Dalam makalah tersebut diatas Sewal juga menyebutkan fondasi logika awal dan diagram jalur generik untuk metode koefesien-koefesien jalur. Diagram jalur sederhana yang dia paparkan seperti di bawah
ini digunakan untuk menjelaskan hipotesis yang mengatakan bahwa: “ Dua kuantitats X dan Y ditentukan
sebagaian oleh penyebab-penyebab yang independen”. Penyebab-penyebab independen yang dihipotesiskan tersebut diberikan oleh kuantitas A dan D. Sedang penyebab B dan C yang dihubungan dengan anak
panah dua arah, dihipotesiskan sebagai pengaruh yang berkorelasi. Maksudnya terdapat hubungan antara
B dan C yang merupakan penyebab secara parsial terhadap X dan Y.
Koefesien jalur didefinisikan oleh Sewall Wright sebagai “mengukur pentingnya suatu jalur pengaruh
yang ada dari sebab ke akibat yang didefinisikan sebagai ratio variabilitas akibat yang diketemukan saat
semua penyebab bersifat konstan kecuali satu dalam pertanyaan, variabilitas yang dipertahankan tetap
tidak berubah, terhadap variabilitas total”. Kesimpualnnya ialah bahwa Wright ingin menjelaskan bagaimana
caranya mengukur suatu pengaruh jalur yang diasumsikan sebagai jalur penyebab. Dengan kata lain ia
ingin mengatakan jika asumsi sebab-akibat dibuat, dan arah sebab – akibat tersebut juga diasumsikan ;
maka orang dapat mengukur pengaruh sepanjang jalur penyebab tersebut
Kesimpulannya agar orang dapat menggunakan metode ini, maka orang perlu mengetahui dua hal,
yaitu: pertama, pengetahuan sebelumnya mengenai hubungan sebab akibat; kedua, pengetahuan korelasi
antar variabel yang dimasukkan dalam sistem. Oleh karena itu metode ini akan bermanfaat diaplikasikan
jika proses-proses sebab akibat dapat diasumsikan secara apriori. Dengan demikian metode sebab akibat
yang terkandung dalam koefesien jalur menurut Wright bersifat independen terhadap metode sebab akibat
dalam matematika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar