. Pengertian
Instalasi Farmasi Rumah Sakit adalah salah satu instalasi di
rumah sakit yang mempunyai tugas cukup berat mengingat bahwa
perbekalan farmasi rumah sakit merupakan hal yang kompleks.
Material yang dipergunakan cukup banyak, teknologi yang terus
berkembang dan otoritas kewenangan medis yang berada dikelompok
profesi. Daya beli pasien yang berbeda mempengaruhi jenis obat yang digunakan. Harus diingat bahwa pelayanan perbekalan farmasi
berorientasi kepada pasien menuju penggunaan obat secara rasional
(Santoso, 1996).
Instalansi adalah fasilitas penyelenggara pelayanan medis,
pelayanan penunjang medis, kegiatan penelitian, pengembangan,
pendidikan, pelatihan dan pemeliharaan sarana rumah sakit (Siregar,
2004). Farmasi rumah sakit adalah seluruh aspek kefarmasian yang
dilakukan di suatu rumah sakit.
Instalansi farmasi rumah sakit (IFRS) adalah suatu
bagian/unit/devisi atau fasilitas di rumah sakit, tempat
penyelenggaraan semua kegiatan pekerjaan kefarmasian yang
ditujukan untuk keperluan rumah sakit itu sendiri. Instalansi farmasi
rumah sakit didevinisikan sebagai suatu departemen atau unit di suatu
rumah sakit di bawah pimpinan seorang apoteker dan dibantu oleh
beberapa orang apoteker yang memenuhi persyaratan peraturan
perundang-undangan dan kompeten secara profesional (Siregar,
2004).
Pengelolaan obat di rumah sakit merupakan salah satu segi
manajemen rumah sakit yang penting, oleh karena ketidak efisiensian
akan memberikan dampak negatif terhadap rumah sakit, baik secara
medik maupun secara ekonomis. Ketidak lancaran pelayanan obat di
rumah sakit akan sangat mempengaruhi kepercayaan masyarakat
terhadap pelayanan rumah sakit (Santoso, 1997).
Dengan demikian pengelolaan perbekalan farmasi rumah sakit
harus mempertimbangkan faktor-faktor ekonomi, kepentingan ilmiah
atau profesi dan faktor pasien. Untuk efisiensi diperlukan persediaan
perbekalan farmasi yang tepat baik bahan baku maupun bahan jadi.
Stok yang berlebihan merupakan pemborosan modal, sedangkan
kekurangan stok dapat berarti penundaan atau kehilangan kesempatan
(Papilaya,1992). Kebutuhan pasien harus mendapat perhatiaan utama,
terutama pada persediaan farmasi rumah sakit yang sangat
mempengaruhi kesembuhan apalagi keselamatan jiwa pasien.
Dapat disimpulkan instalansi farmasi merupakan tempat
penyelenggaraan farmasi yang bertanggung jawab atas seluruh
pekerjaan serta pelayanan kefarmasian yang terdiri atas pelayanan
paripurna mencakup perencanaan, pengadaan, produksi, penyimpanan
persediaan farmasi, dispensing obat berdasarkan resep bagi penderita
rawat inap dan rawat jalan, pengendalian mutu dan pengendalian
distribusi di rumah sakit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar