Hutang adalah kewajiban suatu badan usaha/perusahaan kepada pihak
ketiga yang dibayar dengan cara menyerahkan aktiva atau jasa dalam jangka
waktu tertentu sebagai akibat dari transaksi dimasa lalu. Menurut FASB, hutang
adalah pengorbanan manfaat ekonomi masa mendatang yang mungkin timbul
karena kewajiban sekarang suatu entitas untuk menyerahkan aktiva atau
memberikan jasa kepada entitas lain dimasa mendatang sebagai akibat transaksi
masa lalu. Menurut IAI, kewajiban merupakan hutang perusahaan masa kini yang
timbul dari peristiwa masa lalu, penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus
keluar dari sumber daya perusahaan yang mengandung manfaat ekonomi.
Hutang merupakan salah satu sumber pembiayaan yang bersumber dari
luar perusahaan (eksternal) yang di gunakan oleh perusahaan sebagai penambahan
dananya dalam menjalani perusahaannya. Dalam pengambilan keputusan
mengenai hutang, sebelumnya para manajer harus mempertimbangkan besarnya
biaya tetap yang akan muncul dari hutang berupa bunga yang akan menyebabkan
semakin meningkatnya leverage keuangan dan semakin meningkatnya ketidak
pastian pengembalian bagi para pemegang saham biasa.
Hutang dapat dibedakan menjadi dua jenis golongan (Sudana, 2011:3),
yaitu :
1. Hutang Jangka Pendek (short-term debt)
Hutang jangka pendek merupakan kewajiban yang diperkirakan untuk
memenuhi pembayaran tunai dalam jangka waktu satu tahun atau dalma
siklus operasi, yang mungkin lebih singkat (Sjahrial, 2007:397).
Hutang jangka pendek meliputi :
a. Hutang Dagang adalah hutang yang timbul karena adanya pembelian
barang dagangan.
b. Hutang wesel adalah janji tertulis untuk membayar sejumlah uang
tertentu pada suatu tanggal tertentu dimasa depan dan dapat berasal dari
pembelian, pembiayaan, atau transaksi lainnya.
c. Biaya yang masih harus dibayar adalah biaya-biaya yang sudah terjadi
tetapi belum dilakukan pembayaran.
d. Hutang jangka panjang yang segera jatuh tempo adalah sebagian atau
seluruh hutang jangka panjang yang sudah menjadi hutang jangka
pendek, karena harus segera dilakukan pembayaran.
e. Penghasilan yang diterima dimuka (deferred revenue) adalah
penerimaan uang untuk penjualan barang dan jasa yang belum
terealisir.
2. Hutang Jangka Panjang (longterm debt)
Hutang jangka panjang merupakan hutang yang jangka waktu
pembayarannya lebih dari satu tahun sejak tanggal neraca dan sumber-sumber
untuk melunasi hutang jangka panjang adalah sumber bukan dari kelompok
aktiva lancar.
Hutang jangka panjang terdiri dari (Sudana, 2011:181):
a. Hutang obligasi merupakan suatu promes (surat janji) untuk membayar
sejumlah uang pada saat jatuh tempo, yang sifatnya jangka panjang.
b. Hipotik merupakan hutang jangka panjang yang pembayarannya
dijamin dengan harta tidak bergerak, seperti tanah, gedung dan
sebagainya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar