Selasa, 27 Oktober 2020

Komponen Ketidakamanan Bekerja (skripsi dan tesis)

Ashford (1989) mengembangkan pengukuran ketidakamanan bekerja yang dikemukakan oleh Greenhalg dan Rosenblatt yang terdiri dari 5 komponen, yaitu :   a. Arti penting pekerjaan. Seberapa penting karyawan menganggap bagian-bagian seperti gaji, jabatan, promosi, dan lingkungan kerja dapat mempengaruhi tingkat keamanan dan kenyamanan individu dalam menjalankan pekerjaan. b. Tingkat ancaman pada aspek-aspek pekerjaan. Seperti kemungkinan mendapat promosi, mempertahankan tingkat upah yang sekarang, atau memperoleh kenaikan upah. Individu yang menilai aspek kerja tertentu yang terancam hilang akan lebih merasa gelisah dan tidak berdaya. c. Tingkat ancaman terhadap peristiwa yang mempengaruhi pekerjaan. Tingkat ancaman kemungkinan terjadinya peristiwa-peristiwa yang secara negatif mempengaruhi keseluruhan kerja individu, misalnya dipecat atau dipindahkan ke kantor cabang lain. d. Tingkat kepentingan potensi setiap peristiwa. Tingkat kepentingan-kepentingan yang dirasakan individu mengenai potensi setiap peristiwa seperti tingkat kekhawatiran individu untuk tidak mendapatkan promosi atau menjadi karyawan tetap dalam suatu perusahaan. Seberapa besar kemungkinan perubahan negatif pada keseluruhan kerja yang dirasakan karyawan dalam keadaan terancam. e. Ketidakberdayaan. Ketidakmampuan individu untuk mencegah munculnya ancaman yang berpengaruh terhadap aspek-aspek pekerjaan dan pekerjaan secara keseluruhan yang teridentifikasi pada dua komponen sebelumnya. 
 Ketidakaamanan bekerja terdiri dari 5 komponen yaitu arti penting pekerjaan, tingkat ancaman pada aspek-aspek pekerjaan, tingkat ancaman terhadap peristiwa yang mempengaruhi pekerjaan, tingkat kepentingan potensi setiap peristiwa, dan ketidakberdayaan. Salah satu komponen yaitu ketidakberdayaan merupakan implikasi tentang kemampuan individu untuk menghadapi ancaman yang teridentifikasi dalam empat komponen sebelumnya

Tidak ada komentar: