Menurut Mitchel., et al. (2001) dibagi
menjadi tiga bagian, antara lain:Seberapa jauh luas link yang dibentuk dari
berbagai aspek seperti, kehidupan pribadi, keluarga, keagamaan, dan aspek
kehidupan lainnya.
a. Sejauh mana pekerjaan dan komunitas karyawan sesuai dengan aspek- aspek
lain dalam ruang hidupnya
b. Kemudian link yang telah didapatkan oleh seorang karyawan akan membuat
karyawan sulit untuk meninggalkan pekerjaannya, teutama jika harus pindah
ke kota atau kerumah.
c. Kriteria menurut (Mitchel, Holtom, Lee, Sablynski, dan Erez 2001). yaitu
pertama, tingkat mereka berhubungan dengan orang lain dan kegiatan.
Kedua, mereka merasa ccocok ditempat kerja dan komunitas tuang rumah.
Ketiga, apa yang harus mereka korbankan jika mereka keluar dari
organisasi.Fit adalah karyawan yang merasakan kompatibilitas atau
kenyamanan dengan organisasi dan dengan lingkungannya. Pengorbanan
menyangkut biaya yang dirasakan untuk meninggalkan organisasi, baik
finansial maupun sosial. Semakin tinggi biaya yang dirasakan semakin besar
job embeddedness. Semakin besar tingkat kecocokan, semakin tinggi jumlah
tautan dan tingkat pengorbanan, semakin tertanam individu dalam
pekerjaannya.
2. Adapun tiga dimensi dari Job Embeddedness yang merupakan links, fit dan
sacrificeyaitu:
a. Lingks (keterkaitan)
Kehidupan sosial selama orang pekerja sangat erat hubungannya dengan
link. Link sendiri merupakan kehidupan sosial yang dibentuk karyawan baik
dalam lingkungan organisasi maupun lingkungan tempat tinggalnya. Link
ditandai sebagai koneksi formal atau informal anataraseseorang atau lembaga
atau orang lain. (Mitchel,Holtom, Lee, Sablynski, dan Erez 2001).
b. Fit ( kesesuaian )
Fit didefinisikan sebagai kenyamanan dan kecocokan yang dirasakan
karyawan dengan organisasi dan lingkungan Mitchel, Holtom, Lee,
Sablynski, & Erez (2001). Berdasarkan teori yang telah berkembang nilainilai karyawan pribadi, tujuan karir, dan rencana untuk masa depan harus
sesuai dengan budaya organisasi yang lebih besar dan tuntutan pekerjaan
langsungnya (pengetahuan pekerja, keterampilan dan kemampuan). Ketika
seoarang karyawan dapat menggali kenyamanan dan kecocokan dirinya
dengan lingkungan yang ada dalam organisasinya, maka hal tersebut
mendorong dirinya untuk berkembang dengan baik dalam organisasinya,
menjadi seseorang yang profesional dalam pekerjaannya.
c. Sacrifice (pengorbanan)
Seorang yang mengalami sebuah pengorbanan ketika meninggalkan suatu
pekerjaan. Seperti ketika meninggalkan organisasi, mereka akan kehilangan
sesuatu yang berharga seperti meninggalkan kolega, pekerjaan yang menarik,
rekan kerja yang baik, serta fasilitas yang sudah disediakan oleh perusahaan.
Mitchel, Holtom, Lee, Sablynski, & Erez (2001) seorang pekerja yang
mendapatkan gaji dan tunjangan yang sebanding yang dia peroleh saat ini,
namun fasilitas, kolega, lingkungan pekerja belum tentu didapatkan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar