Biaya lingkungan adalah dampak, baik moneter atau non-moneter yang
terjadi oleh hasil aktivitas perusahaan yang berpengaruh pada kualitas
lingkungan. Menurut Ikhsan (2009), biaya lingkungan pada dasarnya
berhubungan dengan biaya produk, proses, sistem atau fasilitas penting untuk
pengambilan keputusan manajemen yang lebih baik. Tujuan perolehan biaya
adalah bagaimana cara mengurangi biaya-biaya lingkungan, meningkatkan
pendapatan dan memperbaiki kinerja lingkungan dengan memberi perhatian
pada situasi sekarang, masa yang akan datang dan biaya-biaya manajemen
yang potensial. Biaya lingkungan meliputi biaya internal dan eksternal serta
berhubungan dengan semua biaya yang terjadi dalam hubungannya dengan
kerusakan lingkungan dan perlindungan. Definisi-definisi tambahan antara lain
meliputi:
1. Biaya lingkungan meliputi biaya-biaya dari langkah yang diambil,
atau yang harus diambil untuk mengatur dampak-dampak
lingkungan terhadap aktivitas perusahaan dalam cara
pertanggungjawaban lingkungan, seperti halnya biaya lain yang
dikemudikan dengan tujuan-tujuan lingkungan dan keinginan
perusahaan.
2. Biaya-biaya lingkungan meliputi biaya internal dan eksternal dan
berhubungan terhadap seluruh biaya-biaya yang terjadi dalam
hubungannya dengan kerusakan lingkungan dan perlindungan.
3. Biaya-biaya lingkungan adalah pemakaian sumber daya disebabkan
atau dipandu dengan usaha-usaha (aktivitas) untuk:
1) Mencegah atau mengurangi bahan sisa dan polusi.
2) Mematuhi regulasi lingkungan dan kebijakan perusahaan
3) Kegagalan memenuhi regulasi dan kebijakan lingkungan.
Biaya lingkungan dapat disebut biaya kualitas lingkungan
(environmental quality costs). Sama halnya dengan biaya kualitas, biaya
lingkungan adalah biaya-biaya yang terjadi karena adanya kualitas lingkungan
yang buruk atau karena kualitas lingkungan yang buruk mungkin terjadi. Maka,
biaya lingkungan berhubungan dengan kreasi, deteksi, perbaikan, dan
pencegahan degradasi lingkungan (Hanson dan Mowen, 2009).
Menurut International Federation of Accountants (2005) terdapat enam
kategori biaya:
1. Biaya bahan dan output produk.
20
2. Biaya bahan dan output non-produk
3. Biaya limbah dan kontrol emisi
4. Biaya pencegahan dan biaya manajemen lingkungan lainnya.
5. Biaya penelitian dan pengembangan
6. Biaya tak berwujud
Menurut Hansen dan Mowen (2009), biaya lingkungan dapat
diklasifikasikan menjadi empat kategori:
1. Biaya pencegahan lingkungan (environmental prevention costs)
adalah biaya-biaya untuk aktivitas yang dilakukan untuk mencegah
diproduksinya limbah dan atau sampah yang menyebabkan
kerusakan lingkungan. Contoh-contoh aktivitas pencegahan adalah
evaluasi dan pemilihan pemasok, evaluasi dan pemilihan alat untuk
mengendalikan polusi, desain proses dan produk untuk mengurangi
atau menghapus limbah, melatih pegawai, mempelajari dampak
lingkungan, audit risiko lingkungan, pelaksanaan penelitian
lapangan, pengembangan sistem manajemen lingkungan, daur
ulang produk, dan pemerolehan sertifikasi ISO 14001.
2. Biaya deteksi lingkungan (environmental detection costs) adalah
biaya-biaya untuk aktivitas yang dilakukan untuk menentukan
apakah produk, proses, dan aktivitas lainnya di perusahaan telah
memenuhi standar lingkungan yang berlaku atau tidak. Standar
lingkungan dan prosedur yang diikuti oleh perusahaan
didefinisikan dalam tiga cara: (1) peraturan pemerintah, (2) standar
21
sukarela (ISO 14001) yang dikembangkan oleh International
Standards Organization, dan (3) kebijakan lingkungan yang
dikembangkan oleh manajemen. Contoh aktivitas deteksi adalah
audit aktivitas lingkungan, pemeriksaan produk dan proses (agar
ramah lingkungan), pengembangan ukuran kinerja lingkungan,
pelaksanaan pengujian pencemaran, verifikasi kinerja lingkungan
dari pemasok, dan pengukuran tingkat pencemaran.
3. Biaya kegagalan internal lingkungan (environmental internal
failure costs) adalah biaya-biaya untuk aktivitas yang dilakukan
karena diproduksinya limbah dan sampah, tetapi tidak dibuang ke
lingkungan luar. Jadi biaya kegagalan internal terjadi untuk
menghilangkan dan mengolah limbah dan sampah ketika
diproduksi. Aktivitas kegagalan internal memiliki salah satu dari
dua tujuan:
1) Untuk memastikan bahwa limbah dan sampah yang diproduksi
tidak dibuang ke lingkungan luar.
2) Untuk mengurangi tingkat limbah yang dibuang sehingga
jumlahnya tidak melewati standar lingkungan.
Contoh-contoh aktivitas kegagalan internal adalah pengoperasian
peralatan untuk mengurangi atau menghilangkan polusi,
pengolahan dan pembuangan limbah-limbah beracun,
pemeliharaan peralatan polusi, lisensi fasilitas untuk memproduksi
limbah dan daur ulang sisa bahan.
22
4. Biaya kegagalan eksternal lingkungan (environmental external
failure costs) adalah biaya-biaya untuk aktivitas yang dilakukan
setelah melepas limbah atau sampah ke dalam lingkungan. Biaya
kegagalan eksternal dapat dibagi lagi menjadi kategori yang
direalisasi dan yang tidak direalisasi. Biaya kegagalan eksternal
yang direalisasi (realized external failure cost) adalah biaya yang
dialami dan dibayar oleh perusahaan. Biaya kegagalan yang tidak
dapat direalisasikan (unrealized external failure cost) atau biaya
sosial (societal cost), disebabkan oleh perusahaan tetapi dialami
dan dibayar oleh pihakpihak di luar perusahaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar