Rabu, 29 April 2020

Sistem penetapan exchange rate (nilai tukar) (skripsi dan tesis)

Sejarah perdagangan uang dapat dikatakan setua usia uang itu sendiri dan baru banyak mendapat perhatian yang serius oleh banyak negara pada dekade hari terakhir ini. Menurut Sandyawati (2011:17) menyatakan bahwa nilai tukar dapat ditetapkan dengan sistem sebagai berikut: 
1. Gold standard
 Pada sistem ini, nilai uang suatu negara ditentukan dengan harga emas murni yang merupakan standar di negara tersebut. Nilai tukar suatu mata uang terhadap mata uang lain lebih banyak ditentukan oleh biaya asuransi dan pengangkutan antar kedua negara tersebut. Nilai uang yang stabil dan pertukaran emas ke dalam mata uang lain adalah ciri khusus sistem ini. 
2. Gold exchange standard
 Mekanisme gold exchange standard mirip dengan gold standard, yaitu apabila suatu negara menderita defisit dalam neraca pembayaran, maka negara tersebut wajib mengatasinya dengan cara menjual atau menyerahkan emasnya. Jadi, apabila nilai suatu negara dirasa tidak wajar, maka debitur bank dapat memilih untuk dibayar dengan emas, ini berlaku sebaliknya. 
3. Fixed exchange rate system 
Dalam fixed exchange rate system, negara-negara anggota dibolehkan menetapkan sendiri nilai tukar mata uangnya terhadap USD. Lembaga moneter internasional, yaitu International Monetary Fund (IMF) yang tugas utamanya adalah mengawasi dan memantau sistem moneter pada negara anggota. Dengan sistem ini, maka nilai tukar stabil. Negara-negara  pengguna mata uang yang sama bertransaksi di luar negerinya tidak ada lagi pembatasan dan penyelesaian utang-piutangnya menjadi lebih mudah. 
4. Floating exchange rate system
 Pada konsep ini nilai tukar atau harga valuta asing dibiarkan bebas terbentuk atas kekuatan penawaran dan permintaan pasar. Jika floating exchange rate system ini diterapkan pada suatu negara, maka penawaran dan permintaan pasar berpengaruh. Dengan demikian, suatu negara yang menggunakan sistem ini, menyebabkan adanya pengawasan pemerintah. Pemerintah dapat mengadakan intervensi mata uangnya guna dapat menstabilkan nilai tukarnya. Dalam sistem ini, selain nilai tukarnya berubah-ubah juga bergantung pada faktor politik, ekonomi, ekspetasi, dan spekulasi.
 5. Free Float 
Dalam sistem nilai tukar ini, tingkat nilai tukar ditentukan oleh interaksi permintaan dan penawaran mata uang, dimana perubahan harga, perbedaan suku bunga, dan pertumbuhan ekonomi negara yang menggunakan sistem ini sangat mempengaruhi. Dengan demikian, sistem ini ditentukan oleh mekanisme pasar tanpa campur tangan pemerintah. 
6. Sistem nilai tukar lainnya
 Jenis-jenis nilai tukar mata uang lainnya yang digunakan oleh beberapa negara di dunia, umumnya merupakan variasi dari fixed exchange rate dan floating exchange rate , yaitu: 
 a) Pegged rate, nilai tukar mata uang suatu negara dikaitkan dengan sekelompok mata uang asing.
 b) Joint floating rate, nilai tukar negara-negara anggota ditentukan oleh fixed exchange rate, tetapi floating terhadap mata uang di luar anggota.
c) Managed floating, ditentukan terlebih dahulu fixed exchange rate terhadap USD dan dibiarkan floating terhadap mata uang lain menjadi mengambang terkendali. 
d) Target-zone agreement, ahli ekonomi dan pembuat kebijakan internasional dari beberapa negara industri berkehendak meminimalkan perubahan nilai tukar dan meningkatkan stabilitas ekonomi. Negara-negara tersebut menyesuaikan kebijakan ekonomi mereka untuk menentukan nilai tukar dengan margin tertentu di atas atau di bawah nilai mata uang gabungan. 

Tidak ada komentar: