Menurut Sudana (2011:88), dalam menentukan nilai saham dapat dilakukan
dengan beberapa pendekatan sebagai berikut.
1. Pendekatan dividen tetap (zero growth dividend)
Pendekatan ini menganggap bahwa besar dividen kas yang dibayarkan
perusahaan tetap setiap tahunnya. Pendekatan ini lebih tepat untuk
menentukan nilai saham istimewa daripada saham biasa.
2. Pendekatan dividen dengan pertumbuhan tetap (constant growth dividend)
Pendekatan ini beranggapan bahwa suatu perusahaan membayarkan dividen
kas setiap tahunnya dengan pertumbuhan tetap. Investasi dengan arus kas
yang tumbuh pada tingkat yang tetap untuk selamanya disebut
growing perpetuity. Pendekatan dividend growth model dapat pula
digunakan untuk menghitung harga saham pada saat tertentu, tidak hanya
harga sekarang.
3. Pertumbuhan dividen yang tidak tetap (non constant growth dividend)
Pendekatan ini sebenarnya lebih mendekati kenyataan, karena dividen kas
yang dibayarkan perusahaan tidak tetap sepanjang waktu. Pada umumnya
dividen kas yang dibayarkan perusahaan dari waktu ke waktu adalah
berfluktuasi, tergantung pada kebijakan dividen dan besar kecilnya laba
perusahaan
4. Komponen tingkat keuntungan yang disyaratkan (required rate of return)
Sampai saat ini tingkat keuntungan yang disyaratkan dianggap sebagai suatu
hal yang telah ada. Perlu kiranya sedikit dijelaskan implikasi dari
dividend growth model terhadap tingkat keuntungan yang disyaratkan. Hal
ini menunjukan bahwa tingkat keuntungan yang disyaratkan mempunyai
dua komponen. Pertama, merupakan besarnya dividend yield, karena
dihitung dari arus dividen kas yang diharapkan dibagi dengan harga saham
sekarang. Kedua, komponen tingkat pertumbuhan dividen juga merupakan
pertumbuhan harga saham yang dapat diartikan sebagai capital gain yield,
yang merupakan tingkat pertumbuhan nilai investasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar