Durasi kegiatan dalam metode jaringan kerja adalah lama waktu
yang diperlukan untuk melakukan kegiatan dari awal sampai akhir.
(Soeharto, 1995)
Ketepatan atau akurasi asumsi durasi kegiatan akan banyak
tergantung dari siapa yang membuat perkiraan tersebut. Durasi ini
lazimnya dinyatakan dengan jam, hari atau minggu. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam memperkirakan durasi
kegiatan adalah :
a. Angka perkiraan hendaknya bebas dari pertimbangan pengaruh durasi
kegiatan yang mendahului atau yang terjadi sesudahnya.
b. Angka perkiraan durasi kegiatan dihasilkan dari asumsi bahwa sumber
daya tersedia dalam jumlah yang normal.
c. Pada tahap awal analisis angka perkiraan ini, dianggap tidak ada
keterbatasan jumlah sumber daya, sehingga memungkinkan kegiatan
dilaksanakan dalam waktu yang bersamaan atau paralel. Sehingga
penyelesaian proyek lebih cepat dibanding bila dilaksanakan secara
berurutan atau berseri.
d. Gunakan hari kerja normal, jangan dipakai asumsi kerja lembur,
kecuali kalau hal tersebut telah direncanakan khusus untuk proyek
yang bersangkutan, sehingga diklasifikasi sebagai hal yang normal.
e. Bebas dari pertimbangan mencapai target jadwal penyelesaian proyek,
karena dikhawatirkan mendorong untuk menentukan angka yang
disesuaikan dengan target tersebut. Tidak memasukkan angka
kontingensi untuk hal-hal seperti adanya bencana alam (gempa bumi,
banjir, badai, dan lain-lain), pemogokan dan kebakaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar