Selasa, 21 April 2020

Hubugan antara Penggunaan Lahan dengan Daya Dukung Lingkungan (skripsi dan tesis)

 Wilayah sebagai “living systems” merefleksikan adanya keterkaitan antara pembangunan dan lingkungan. Dengan demikian, perubahan dalam ruang wilayah akan menyebabkan perubahan pada kualitas lingkungan baik postif maupun negatif. Padahal lingkungan hidup secara alamiah memiliki daya dukung yang terbatas (carrying capacity), Oleh karena itu perlu adanya inisiatif untuk mengintegrasikan komponen lingkungan dalam aspek pembangunan. Sistem pemanfaatan ruang pada dasarnya mengandung dua komponen utama yaitu komponen penyedia ruang (supply) dan komponen pengguna ruang (demand). Komponen penyedia ruang meliputi proses sumberdaya alam dan fisik binaan, sedangkan komponen pengguna ruang meliputi penduduk dengan aktivitasnya, baik aktivitas produksi maupun konsumsi. Bentuk tata ruang yang terjadi adalah hasil interaksi komponen supply dan komponen demand, berupa tipe-tipe dan perbedaan struktur, sebaran dan bentuk fisik ruang yang terjadi. Imbangan antara tingkat pemanfaatan sumberdaya lahan dan daya dukung dapat dijadikan ukuran kelayakan setiap program pembangunan. Sumberdaya (lahan) dipakai secara layak apabila daya dukung dimanfaatkan sepenuhnya (optimal). Dalam hal daya dukung tersebut tidak dimanfaatkan secara penuh, maka pembangunan tidak efektiv. Sebaliknya apabila pemanfaatan melampaui daya dukung, maka pembangunan menjadi tidak efisien dan cenderung menurunkan kualitas lingkungan. Optimalisasi pemanfaatan sumberdaya alam mensaratkan diketahuinya daya dukung lingkungan saat ini. Melalui suatu analisis maka dapat kita proyeksikan kapan dan seberapa jauh kemampuan daya dukung tersebut dapat ditingkatnkan. Selain itu pemahaman tentang variasi keruangan dan faktor determinasi sangat membantu dalam merumuskan kebijakan pembangunan.

Tidak ada komentar: