Selasa, 21 April 2020

Ekowisata (skripsi dan tesis)

 Banyak pendapat dari para ahli mengenai pengertian ekowisata. Suprayitno (2008) mengatakan bahwa ekowisata merupakan suatu model wisata alam yang bertanggungjawab di daerah yang masih alami atau daerah yang dikelola secara alami yang memilik tujuan untuk menikmati keindahan alam dengan melibatkan unsur pendidikan serta dukungan terhadap usaha konservasi dan meningkatkan pendapatan perekonomian masyarakat setempat (Suprayitno,2008). Lebih lanjut Latupapua (2007) berpendapat bahwa ekowisata merupakan istilah dan konsep yang menghubungkan antara pariwisata dengan konservasi. Hal ini dikarenakan ekowisata sering dipahami sebagai pariwisata yang berwawasan lingkungan dan merupakan jenis wisata yang mengutamakan tanggungjawab wisatawan terhadap lingkungan. Wood (2002) mendefinisikan bahwa ekowisata merupakan kegiatan wisata bertanggungjawab yang berbasis utama pada kegiatan wisata alam, dengan mengikutsertakan pula sebagian kegiatan wisata pedesaan dan wisata budaya. Kemudian Fennel (1999) mendefinisikan ekowisata sebagai wisata berbasis alam yang berkelanjutan dengan fokus pengalaman dan pendidikan tentang alam, di kelola dengan sistem pengelolaan tertentu dan memberi dampak negatif paling rendah pada lingkungan serta tidak bersifat konsumtif dan berorientasi lokal. 
Berdasarkan beberapa definisi tersebut, ekowisata dapat di lihat dari tiga perspektif, yakni: a) Ekowisata sebagai produk Ekowisata sebagai produk artinya ekowisata merupakan semua atraksi yang berbasis pada sumber alam. b) Ekowisata sebagai pasar Ekowisata sebagai pasar artinya ekowisata merupakan perjalanan yang di arahkan pada upaya-upaya pelestarian lingkungan.  c) Ekowisata sebagai pendekatan pengembangan. Ekowisata merupakan metode pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya pariwisata secara lingkungan. Kegiatan wisata yang bertanggung jawab terhadap kesejahteraan masyarakat lokal dan pelestarian lingkungan sangat ditekankan dan merupakan ciri khas ekowisata. Pihak yang berperan penting dalam ekowisata bukan hanya wisatawan akan tetapi juga pelaku wisata lain (tour operator) yang memfasilitasi wisatawan untuk menunjukkan tanggungjawab tersebut (Danamik et al.,2006). Menurut Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia (2009), ekowisata memiliki banyak definisi yang seluruhnya berprinsip pada pariwisata yang kegiatannya mengacu pada lima elemen penting, yaitu : a) Memberikan pengalaman dan pendidikan kepada wisatawan sehingga dapat meningkatkan pemahaman serta apresiasi terhadap daerah tujuan wisata yang berkelanjutan. Pendidikan di berikan melalui pemahaman terkait betapa pentingnya pelestarian lingkungan, sedangkan pengalaman di berikan melalui kegiatan-kegiatan wisata yang kreatif disertai dengan pelayanan yang prima. b) Memperkecil dampak negatif yang bisa merusak karakteristik lingkungan dan kebudayaan pada daerah yang di kungjungi. c) Mengikutsertakan masyarakat dalam pengelolaan dan pelaksanaannya. d) Memberikan keuntungan ekonomi terutama pada msyarakat lokal. Oleh karena itu, ekowisata bersifat menguntungkan (profit). e) Dapat terus bertahan dan berkelanjutan. Berdasarkan dari elemen-elemen ekowisata, terdapat beberapa cangkupan ekowisata yaitu untuk edukasi, pemberdayaan masyarakat, peningkatan ekonomi, dan upaya dalam kegiatan konservasi. 
Pengembangan ekowisata harus mengacu pada prinsip-prinsip ekowisata untuk mencapai keberhasilan ekowisata dalam mempertahankan kelestarian dan pemanfaatan (Fandeli, 2000). Lebih lanjut Danamik et al.,(2006) menyatakan bahwa terdapat tujuh prinsip-prinsip ekowisata. Ketujuh prinsip ekowisata tersebut antara lain : 6 a) Mengurangi dampak negatif beberapa kerusakan atau pencemaran lingkungan dan budaya lokal akibat kegiatan wisata. b) Membangun kesadaran serta penghargaan atas lingkungan dan budaya dengan tujuan wisata, baik pada diri wisatawan, maysrakat lokal, ataupun pelaku wisata lainnya. c) Menwarkan pengalaman-pengalaman positif bagi wisatawan maupun masyarakat lokal melalui kontak budaya yang lebih intensif dan kersamasama dalam pemeliharaan atau konservasi daerah tujuan objek wisata. d) Memberikan keuntungan finansial secara langsung bagi keperluan konservasi melalui kontribusi atau pengeluaran ekstra wisatawan. e) Memberikan keuntungan finansial serta pemberdayaan masyrakat lokal dengan menciptakan produk wisata yang mengedepankan nilai-nilai lokal. f) Memberikan kepekaan terhadap situasi sosial, lingkungan, dan politik daerah tujuan wisata. g) Menghormati hak asasi manusia dn perjanjian kerja dalam arti memberikan kebebasan kepada wisatawan dan masyarakat lokal untuk menikmati atraksi wisata sebagai wujud hak asasi, serta tunduk kepada aturan main yang adil dan disepakati berama dalam pelaksanaan transaksi-transaksi wisata. Pembangunan ekowisata harus memperhatikan pelestarian lingkungan. Dengan adanya perhatian terhadap kelestarian lingkungan tersebut dapat meminimalisir kerusakan terhadap lingkungan yang diakibatkan oleh pembangunan yang berlebihan sehingga suatu ekowisata akan berkelanjutan dan pembangunan tersebut bukan untuk dimanfaatkan dimasa sekarang akan tetapi juga dimanfaatkan dan dirasakan oleh masa depan. Boo (1992) mengatakan beberapa batasan ekowisata yaitu ekowisata sebagai wisata alam yang mendorong usaha pelestarian dan pembangunan yang berkelanjutan, memadukan antara pelestarian dengan pembangunan ekonomi, membukan lahan kerja baru bagi masyarakat setempat serta memberikan pendidikan lingkungan terhadap wisatawan (Boo, 1992). Prinsip dan kriteria ekowisata harus mencangkup kepedulian, tanggung jawab serta memiliki komitmen terhadap pelestarian alam dan budaya dalam pengembangannya sesuai dengan peraturan perundangan- 7 undangan. Ekowisata juga harus memberikan dampak yang positif terhadap masyarakat yaitu sebagai terbukanya lapangan pekerjaan melalui pemberdayaan masyarakat (Direktorat Jendral Departemen Pariwisata, Seni dan Budaya, 1999). 
Terdapat beberapa karakteristik dasar suatu kegiatan ekowisata. Adapun karakteristik dasar kegiatan ekowisata menurut Ditjen Perlindungan dan Konservasi Alam (2000) ada lima, yaitu Nature based, Ecologically sustainable, environmentally educative, bermanfaat bagi masyrakat lokal, dan kepuasan pengunjung. Nature based yaitu ekowisata merupakan bagian atau keseluruhan dari alam itu sendiri meliputi unsur-unsur sumberdayanya, dimana kekayaan keanekaragaman hayati beserta ekosistemnya merupakan kekuatan utama dan memiliki nilai jual paling utama terhadap pengembangan ekowisata. Ecologically sustainable yaitu ekowisata harus bersifat berkelanjutan ekologi, artinya semua fungsi lingkungan yang meliputi biologi, fisik, dan sosial tetap berjalan dengan baik, dimana perubahan-perubahan dari pembangunan tidak mengganggu dan merusak fungsi-fungsi ekologis. Environmentally educative yaitu melalui kegiatan-kegiatan yang positif terhadap lingkungan diharapkan mampu mempengaruhi perilaku masyarakat dan wisatawan untuk peduli terhadap konservasi sehingga dapat membantu kelestarian jangka panjang. Bermanfaat bagi masyarakat setempat yaitu dengan melibatkannya masyrakat dalam kegiatan ekowisata diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat baik langsung maupun tidak langsung, seperti halnya masyarakat menyewakan peralatanperalatan yang dibutuhkan wisatawan, menjual kebutuhan wisatawan, bertambahnya wawasan terhadap lingkungan dan sebagainya. Kepuasan wisatawan yaitu kepuasan terhadap fenomena-fenomena alam yang didapatkan dari kegiatan ekowisata dapat meningkatkan kesadaran dan penghargaan terhadap konservasi alam dan budaya setempat (Ditjen Perlindungan dan Konservasi Alam, 2000). Nelson (1994 dalam Page dan Ross 2002) mengatakan bahwa Kondisikondisi dan prosedur dalam perencanaan ekowisata yang konsisten yaitu peraturan dan prosedur (riset untuk menyediakan suatu pengalaman yang baik dan relevan 8 secara ekologis dan sosial ekonomi), berhubungan dengan efisiensi (pendidikan lingkungan), keterlibatan pengelola, nilai budaya, monitoring dan penilaian serta keterlibatan stakeholder di dalam ekowisata. 
Lebih lanjut Page dan Ross (2002) mengunsulkan rencana perencanaan untuk pengembangan ekowisata terletak pada: a) Perencanaan ekowisata menyertakan perlindungan lingkungan dan mengukur perencanaan penggunaan lahan. b) Perencanaan ekowisata dengan proses perawatan ekologis, keanekaragaman biologi, dan memastikan bahwa penggunaan sumberdaya tetap terjaga. c) Perencanaan ekologis dan lingkungan cenderung mendekati nilai-nilai di dalam masyrakat setempat. d) Memiliki ukuran-ukuran untuk mengevaluasi area alami. e) Metode perencanaan ekowisata dan linkungan dalam mengevaluasi atribut lingkungan untuk konservasi dan perlindungan di dalam suatu kereanka perencanaan ekowisata. f) Konsep daya dukung tidak dapat di pisahkan dari berbagai macam biaya. g) Pendekatan perencanaa ekowisata harus meliputi nilai sosial dan mengikutsertakan wisatawan serta masyarakat lokal. h) Perencanaan ekowisata merupakan bagian dari proses berkelanjutan yang berdasarkan pada suatu interaktif. i) Perencanaan regional memberikan metode yang terbaik untuk menuju keberhasilan strategi pengembangan ekowisata dan perlindungan lingkungan. j) Penetapan dari suatu kerangka perencanaan ekowisata untuk area alami yang di pilih di dasarkan pada konsep pengembangan yang berkelanjutan, di dasarkan pada konervasi dan perlindungan lingkungan, dan mengikutsertakan wisatawan serta masyrakat setempat. Semua kegiatan wisata di dukung oleh semua fraksi masyarakat dan produk yang di tawarkan harus tanpa mengurangi kualitas ekologi atau sumberdaya alam. Strategi pengembangan struktur kelembagaan untuk bereaksi terhadap pengembangan wisata meliputi : 9 a) Pengembangan ekowisata di suatu kawasan dengan melibatkan masyarakat setempat dan implementasinya. b) Penghargaan dan pemahaman ekowsiata adalah suatu kebutuhan. c) Suatu pengelola sumberdaya daerah menentukan area yang pantas untuk area ekowisata dan yang tidak (William 1992, dalam Fennel 1999). Selanjutnya Page dan Ross (2002) menulis bahwa aspek utama dari strategi strategi pengembangan ekowisata yaitu pentingnya mengidentifikasi pentingnya sumberdaya yang paling menentukan, mengidentifikasi dan mengisi produk, menetapkan pintu gerbang regional, zona tujuan, dan program utama. Semua aspek ini di perlukan untuk terus meningkatkan jumlah wisatawan. Selain itu, tantangan untuk suatu daerah yaitu memastikan bahwa permintaan ekowisata tidak melebihi sumberdaya yang tersedia dalam pengembangannya. 

Tidak ada komentar: