Konsep terkini yang terkait dengan daya dukung lingkungan adalah analisis
jejak ekologi (ecological footprint analysis). Analisis ini beranjak dari
pertanyaan sederhana tentang seberapa luas kebutuhan manusia dan makhluk
hidup di dalamnya jika dibandingkan dengan kemampuan sumberdaya alam
dan apakah kondisi bioekosistem masih mampu memenuhinya, karena
bagaimanapun juga ekosistem memiliki batas-batas dalam menopang semua
aktivitas manusia.
Jejak ekologis menunjukkan bahwa daerah yang kita tempati di bumi ini
tidak hanya sekedar rumah tempat kita tinggal, akan tetapi keseluruhan lahan
18
yang dibutuhkan untuk mendukung hidup kita. Tidak semua lahan bisa
berfungsi untuk menunjang kehidupan kita secara berkelanjutan. Oleh karena
itu, jejak ekologis hanya mengukur lahan yang mampu berproduktif biologis.
Ecological footprint mengukur permintaan penduduk atas alam dalam satuan
meterik, yaitu area global biokapasitas. Dengan membandingkan ecological
footprint dengan ketersediaan biologis bumi (biokapasitas).
Dalam kaitannya dengan analisis daya dukung lingkungan, maka ecological
footprint merupakan suatu alat manajemen sumberdaya yang dapat mengukur
seberapa banyak tanah dan air yang dibutuhkan oleh populasi manusia untuk
menghasilkan sumberdaya yang dikonsumsinya serta untuk menyerap limbah
sehubungannya dengan penggunaan teknologi. Pada saat permintaan terhadap
sumberdaya ekologis melampaui apa yang bisa disediakan oleh alam secara
berkelanjutan, maka hal ini disebut sebagai kondisi ekologis yang terlampaui
(ecological overshoot) (Rusli dkk., 2009)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar