Pada dasarnya perlu dicari kegiatan kritis yang akan dipercepat
yang memiliki peningkatan biaya per satuan waktu yang terkecil. Alasan
untuk pemilihan kegiatan kritis tergantung pada pengidentifikasian
kegiatan-kegiatan dengan waktu normal dan waktu pacu (crash time) dan
biaya yang berhubungan dengannya. Waktu normal untuk kegiatan
menunjukkan biaya yang rendah, realistis, penggunaan metode
penyelesaian yang efisien dalam kondisi yang normal. Percepatan waktu
suatu kegiatan disebut crashing. Waktu penyelesaian kegiatan tercepat
yang mungkin untuk dicapai disebut dengan crash time dan biayanya
disebut dengan crash cost. Biaya yang berhubungan dengan waktu normal
dan waktu pacu ini dikumpulkan dari personil yang familiar dengan
penyelesaian kegiatan yang bersangkutan.
Perpotongan antara waktu normal dan
biayanya menunjukkan biaya dasar yang rendah, dan dimulainya jadwal.
Titik pacu (crash point) menunjukkan waktu maksimum sebuah kegiatan
dapat dipercepat. Garis tebal menunjukkan kemiringan (slope), yang
mengasumsikan biaya pengurangan waktu kegiatan yang konstan tiap
satuan waktu.
Dengan mengetahui kemiringan kegiatan, manajer akan dapat lebih
mudah membandingkan kegiatan kritis mana yang akan dipercepat.
Perbandingan kemiringan dari semua kegiatan kritis memudahkan kita
untuk menentukan kegiatan mana yang akan dipercepat dalam rangka
meminimalisasi total biaya langsung. (Nurhayati, 2010)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar