Senin, 27 April 2020

Cognitive Illusions dalam Behavioral Finance (skripsi dan tesis)

Thaversky dan Kahneman (1974) menjelaskan bahwa terdapat 3 faktor pada perilaku manusia yang bertentangan dengan asumsi yang mendasari model ekonomi klasik dalam pengambilan keputusan. Fenomena ini disebut sebagai “cognitive illusions” karena terkait dengan persepsi yang sering kali menimbulkan error atau kesalahan persepsi. a. Risk attitudes Investor lebih memilih sebuah investasi yang memberikan tingkat pengembalian yang pasti dibandingkan dengan investasi yang tidak pasti tingkat pengembaliannya. Terdapat hubungan yang positif antara tingkat resiko dengan tingkat keuntungan yang diharapkan oleh investor, semakin tinggi resiko yang ditanggung semakin tinggi pula return yang akan didapatkan oleh investor. b. Mental accounting Mental accounting menunjuk pada kecenderungan investor untuk mengelompokkan keuangan pada rekening yang berbeda dan didasarkan pada kriteria-kriteria yang subjektif, seperti sumber pendanaan dan pemanfaatan penghasilan. Pengalokasian fungsi yang berbeda pada setiap  rekening membuat keputusan keuangan yang diambil seringkali menyimpang dari konsep ekonomi konvensional. c. Overconfidence Subjek overconfidence dalam financial behavior diteliti oleh Daniel dan Titman (1999, dalam Iman, 2012) menjelaskan bahwa keyakinan berlebihan yang dimiliki investor kepada dirinya dapat mempengaruhi pergerakan harga saham, terutama saham yang memerlukan interpretasi lebih lanjut pada penilaiannya. Manusia memiliki kecenderungan untuk terlalu yakin akan kemampuan dan prediksinya untuk selalu berhasil, inilah yang dikenal sebagai overconfidence

Tidak ada komentar: