Thaversky dan Kahneman (1974) menjelaskan bahwa terdapat 3 faktor pada
perilaku manusia yang bertentangan dengan asumsi yang mendasari model
ekonomi klasik dalam pengambilan keputusan. Fenomena ini disebut sebagai
“cognitive illusions” karena terkait dengan persepsi yang sering kali
menimbulkan error atau kesalahan persepsi.
a. Risk attitudes
Investor lebih memilih sebuah investasi yang memberikan tingkat
pengembalian yang pasti dibandingkan dengan investasi yang tidak pasti
tingkat pengembaliannya. Terdapat hubungan yang positif antara tingkat
resiko dengan tingkat keuntungan yang diharapkan oleh investor, semakin
tinggi resiko yang ditanggung semakin tinggi pula return yang akan
didapatkan oleh investor.
b. Mental accounting
Mental accounting menunjuk pada kecenderungan investor untuk
mengelompokkan keuangan pada rekening yang berbeda dan didasarkan
pada kriteria-kriteria yang subjektif, seperti sumber pendanaan dan
pemanfaatan penghasilan. Pengalokasian fungsi yang berbeda pada setiap rekening membuat keputusan keuangan yang diambil seringkali
menyimpang dari konsep ekonomi konvensional.
c. Overconfidence
Subjek overconfidence dalam financial behavior diteliti oleh Daniel dan
Titman (1999, dalam Iman, 2012) menjelaskan bahwa keyakinan berlebihan
yang dimiliki investor kepada dirinya dapat mempengaruhi pergerakan
harga saham, terutama saham yang memerlukan interpretasi lebih lanjut
pada penilaiannya. Manusia memiliki kecenderungan untuk terlalu yakin
akan kemampuan dan prediksinya untuk selalu berhasil, inilah yang dikenal
sebagai overconfidence
Tidak ada komentar:
Posting Komentar