Skala pengukuran sangat diperlukan untuk memastikan objek yang diteliti sesuai dengan
kenyataan yang sebenarnya. Skala yang digunakan bisa berupa satuan yang telah disepakati
ahli seperti Satuan Internasional (SI) atau skala yang ditetapkan peneliti sendiri yang
dijelaskan dengan menggunakan keteraturan yang jelas pula. Untuk memudahkan
pengumpulan data, maka jenis data dapat dibedakan menjadi data numerik (kuantitatif) dan
non-numerik (kualitatif).
Data numerik dapat berupa dekresi dan kontinu. Data deskresi dapat berupa jumlah bahan,
sebagai contoh jumlah kacang dalam satu wajan. Sementara data kontinu adalah data yang
diperoleh dari pembacaan pengukuran, sebagai contoh, pembacaan timbangan 100 gr kacang.
Pengumpulan data numerik juga sering disebut pengumpulan data parametrik.
Data non-numerik dapat berupa skala nominal dan skala ordinal. Skala nominal sebagai
contoh pengukuran warna merah, hijau dll. Sementara skala ordinal adalah skala yang
didasarkan atas tingkatan seperti, tingkat kesukaan, tidak suka-suka-sangat suka dll. Pada beberapa kondisi, dimungkinkan untuk memilih apakah akan mengumpulkan data
kuantitatif atau kualitatif. Sebagai contoh, Anda dapat meminta umur (usia) orang
sebenarnya mereka (kuantitatif) atau mereka memilih dalam kategori adalah anak, remaja,
dewasa, atau warga senior (kualitatif). Dengan pra-perencanaan metode analisis data, dapat
memilih jenis data dan dengan demikian, desain eksperimental yang paling tepat untuk
tujuan penelitian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar