Pengaruh pengontrolan diri dalam manajemen keuangan pribadi
sangatlah penting. Dengan melakukan kontrol diri, maka pribadi akan memiliki
sikap bertanggung jawab dalam pengelolaan keuangan. Kontrol diri merupakan
keseluruhan kemampuan diri untuk mengendalikan diri pribadinya. Ada empat
bidang kontrol diri yaitu Kognitif, Impulse ( Dorongan ), Emosi dan Kinerja.
Menurut Senduk (2004) mengatakan bahwa manajemen keuangan
pribadi meliputi keputusan tentang
1. Membeli dan memiliki sebanyak mungkin harta produktif. Tentukan harta
produktif yang ingin anda miliki. Harta produktif ini merupakan harta yang
dapat menekan pengeluaran besar anda dalam kebutuhan sehari-hari. Seperti,
jika anda mahasiswa maka memiliki komputer dan printer dapat mengurangi
pengeluaran print di rental, dan lainnya. Harta produktif ini harus anda
upayakan untuk miliki dengan cara membeli pada saat anda mendapatkan uang. Prioritaskan harta-harta produktif yang benar-benar mendukung
aktivitas anda.
2. Mengatur Pengeluaran anda. Atur pengeluaran anda dan jangan sampai anda
mengalami defisit. Usahakan dalam pengaturan pengeluaran anda, sudah di
pastikan pos-pos pengeluaran tetap sudah terakomodir. Pelajari dan
biasakanlah diri anda untuk mengeluarkan uang secara bijak dan tidak boros.
3. Berhati-hati dengan Hutang. Anda harus mengetahui kapan saat yang tepat
untuk berhutang, dan kapan saat yang tidak tepat tidak berhutang. Banyak
perusahaan dapat memanfaatkan hutang di bank sebagai mdal usaha. Pada
manajemen keuangan pribadi, jika anda mengalami defisit dan memaksa anda
untuk berhutang, maka usahakanlah hutang tersebut tidak terlalu besar, dan
menggangu keuangan anda secara keseluruhan pada saat pengembalian
hutang tersebut
.
4. Sisihkan untuk masa depan. Rencanakan masa depan anda secara sistematis.
Karena dengan merencanakannya, anda dapat menyisihkan pemasukan anda
sebagian untuk diinvestasikan bagi masa depan. Dengan membantu
melakukan investasi masa depan dalam pengelolaan keuangan, maka anda
mengurangi resiko untuk bergerak jauh dari masa depan yang anda inginkan.
5. Memiliki proteksi. Milikilah asuransi untuk melindungi anda dari berbagai
bentuk resiko yang kemungkinan dapat terjadi. Jika anda belum memiliki
penghasilan yang tetap, maka anda dapat membuka rekening tabungan dan
menyisihkan uang anda sedikit dari pemasukan untuk ditabung sebagai
anggaran proteksi pada resiko yang tidak anda harapkan.
Diduga seseorang yang cenderung melakukan tindakan belanja impulsif
memilki kaitan dengan tindakan perencanaan keuangan. Menurut Senduk (2001)
perencanaan keuangan adalah proses merencanakan tujuan-tujuan keuangan
jangka pendek maupun jangka panjang. Yang dimaksud dengan tujuan keuangan
itu adalah keinginan keuangan yang ingin direalisasikan. Dalam dunia nyata
seseorang yang memilki kecenderungan melakukan tindakan belanja impulsif
diduga memiliki perencanaan keuangan yang buruk, dimana praktek manajemen
keuangan masih belum diimplementasikan sepenuhnya dalam kehidupan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar