Pengetahuan mengenai skala pengukuran data sangat penting di dalam statistika.
Terdapat empat skala pengukuran data, diurutkan mulai dari tingkatan terendah
hingga tertinggi seperti berikut ini:
1. Nominal, tipe data ini digunakan untuk mengklasifikasikan informasi/data.
Contoh: Data jenis kelamin yaitu Laki-laki dan Perempuan. Biasanya, saat
analisis data tipe seperti ini dilambangkan dengan bilangan numerik. Laki–laki
dilambangkan dengan angka 1, sedangkan perempuan dilambangkan dengan
angka 2. Tidak berarti angka 1 lebih rendah dari angka 2, hanya melambangkan
saja.
2. Ordinal, tipe data ini digunakan untuk mengklasifikasikan serta memiliki
tingkatan. Tipe data ordinal lebih tinggi dari nominal karena kemampuannya
untuk membentuk tingkatan. Contoh: Jabatan di dalam perusahaan ada
karyawan, manager, dan direktur utama. Misal karyawan dilambangkan dengan
1, manager dengan 2 dan direktur utama dengan 3. Pada tipe data ini, angka 1
dianggap lebih rendah dari angka 2 dan seterusnya.
3. Interval, ciri khas dari tipe data ini selain memiliki kemampuan mengklasifikasi
dan membentuk tingkatan adalah tidak adanya nilai nol mutlak. Artinya, angka
nol yang digunakan bukan berarti tidak ada. Contoh: Derajat suhu. Di dalam
skala celcius misalnya, Nol derajat celcius bukan berarti tidak ada suhu. Nol
derajat itu memiliki suhu, hanya saja dilambangkan nol.
4. Rasio, tipe data ini memiliki kemampuan dari ketiga tipe data sebelumnnya dan
angka nol dianggap mutlak. Contoh: data berat badan (kg). Angka nol kg
berarti memang tidak ada berat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar