Pada dasarnya setiap perusahaan dalam suatu persaingan mempunyai
keinginan untuk dapat lebih unggul dibandingkan pesaingnya. Umumnya
perusahaan menerapkan strategi bersaing ini secara eksplisit melalui kegiatankegiatan dari berbagai departemen fungsional perusahaan yang ada. Pemikiran
dasar dari penciptaan strategi bersaing berawal dari pengembangan formula umum
mengenai bagaimana bisnis akan dikembangkan, apakah sebenarnya yang menjadi
tujuannya dan kebijakan apa yang akan diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut
(Droge dan Vickrey, 1994). Pengertian keunggulan bersaing (competitive
advantage) sendiri memiliki dua arti yang berbeda tetapi saling berhubungan.
Pengertian pertama menekankan pada keunggulan atau superior dalam hal sumber
daya dan keahlian yang dimiliki perusahaan. Perusahaan yang memiliki kompetensi
dalam bidang pemasaran, manufakturing, dan inovasi dapat menjadikannya sebagai
sumber-sumber untuk mencapai keunggulan bersaing. Menurut Droge dan Vickrey
(1994) melalui ketiga bidang kompetensi tersebut, perusahaan dapat
mengembangkan strategi sehingga dapat menghasilkan produk yang laku di pasaran.
Sedangkan pengertian kedua menekankan pada keunggulan dalam
pencapaian kinerja selama ini. Pengertian ini terkait dengan posisi perusahaan
dibandingkan dengan para pesaingnya. Perusahaan yang terus memperhatikan
perkembangan kinerjanya dan berupaya untuk meningkatkan kinerja tersebut
memiliki peluang mencapai posisi persaingan yang lebih baik. Posisi yang baik
dalam persaingan sebenarnya perusahaan telah memiliki modal yang kuat untuk
terus bersaing dengan perusahaan lain (Droge dan Vickrey, 1994).
Menurut Barney (2008) perusahaan mencapai keunggulan bersaing apabila
perusahaan menerapkan value creating strategy yang tidak dilakukan oleh
perusahaan lain pada waktu yang sama. Menurut Setiawan & Ine Agustin (2008)
keunggulan bersaing muncul bila konsumen beranggapan bahwa mereka menerima
nilai lebih dari transaksi yang dilakukannya dibandingkan dengan sebuah
pesaingnya.
Menurut Porter (1990:3) keunggulan bersaing (competitive advantage)
adalah jantung kinerja pemasaran untuk menghadapi persaingan. Keunggulan
bersaing diartikan sebagai strategi benefit dari perusahaan yang melakukan
kerjasama untuk menciptakan keunggulan bersaing yang lebih efektif dalam
pasarnya. Strategi ini harus didesain untuk mewujudkan keunggulan bersaing yang
terus menerus sehingga perusahaan dapat mendominasi baik di pasar lama maupun
pasar baru. Keunggulan bersaing pada dasarnya tumbuh dari nilai-nilai atau
manfaat yang diciptakan oleh perusahaan bagi para pembelinya. Pelanggan
umumnya lebih memilih membeli produk yang memiliki nilai lebih dari yang
diinginkan atau diharapkannya. Namun demikian nilai tersebut juga akan dibandingkan dengan harga yang ditawarkan.
Pembelian produk akan terjadi jika
pelanggan menganggap harga produk sesuai dengan nilai yang ditawarkannya.
Beberapa strategi dalam keunggulan bersaing, yaitu:
1) Strategi keunggulan biaya (cost leadership)
Strategi ini mengandalkan keunggulan biaya yang relatif rendal dalam
menghasilkan suatu produk sebagai strategi dalam memimpin pasar
dengan pelanggan yang luas.
2) Strategi diferensiasi (differentiated strategy)
Keunggulan strategi diferensiasi berasal dari kemampuan perusahaan
untuk menghasilkan produk yang unik, yang berbeda dibanding para
pesaing
3) Strategi focus (focus strategy).
Strategi fokus berusaha mencari keunggulan dalam segmen sasaran pasar
tertentu walaupun tidak memiliki keunggulan bersaing secara
keseluruhan.
Selain perusahaan ingin lebih unggul dibandingkan pesaing lainnya, tujuan
lain dari strategi keunggulan bersaing (Kotler dan Amstrong, 2012:230) adalah :
1) Membentuk posisi yang tepat
2) Mempertahankan loyalitas pelanggan
3) Mendapatkan pangsa pasar baru
4) Memaksimalkan penjualan
5) Menciptakan kinerja bisnis yang efektif
13
Beberapa indikator yang digunakan untuk mengukur keunggulan bersaing
adalah keunikan, jarang dijumpai, tidak mudah ditiru, dan harga bersaing. Keunikan
produk adalah keunikan produk perusahaan yang memadukan nilai seni dengan
selera pelanggan. Harga bersaing adalah kemampuan perusahaan untuk
menyesuaikan harga produknya dengan harga umum di pasaran. Tidak mudah
dijumpai berarti keberadaannya langka dalam persaingan yang saat ini dilakukan.
Tidak mudah ditiru berarti tidak dapat ditiru dengan sempurna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar