Menurut McCrae dan Costa (2001) kepribadian ekstraversi adalah dimensi yang berhubungan dengan perilaku seorang individu khususnya dalam hal kemampuan mereka menjalin hubungan dengan dunia luarnya. Karakteristik tipe kepribadian ini dapat dilihat melalui luasnya hubungan seorang individu dengan lingkungan sekitar dan sejauh mana kemampuan mereka menjalin hubungan dengan individu yang lain, khususnya ketika berada dilingkungan yang baru (dalam Ghufron & Risnawati, 2012). Jung mengatakan bahwa orang dengan ciri-ciri tipe kepribadian ekstraversi adalah memiliki sikap periang/sering berbicara, lebih terbuka dan lebih dapat bersosialisasi, lebih di pengaruhi oleh dunia objektif, orientasinya terutama tertuju di luar. Pikiran, perasaan serta tindakannya lebih banyak ditentukan oleh lingkungan. Jung juga mengatakan seorang ekstraversi memiliki kecenderungan untuk berorientasi keluar, yang artinya orang tersebut mudah memiliki teman, cenderung mencolok dan mudah dipengaruhi oleh emosi orang lain. Orang yang tipe kepribadian ekstraversi dalam keadaan tertekan akan menggabungkan diri dengan orang banyak sehingga ia merasa bebannya berkurang (dalam Feist & Feist, 2011).
Eysenck mengemukakan ciri utama kepribadian ekstraversi adalah ramah/pandai membawa diri, menyukai pesta, mempunyai banyak teman, riang, lincah, dan menurutkan kata hati. Berdasarkan penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa kepribadian ekstraversi adalah kepribadian yang cenderung keluar, bersifat sosial dan mudah dipengaruhi oleh faktor eksternal (dalam John & Pervin, 1996). Menilai kuantitas dan intensitas interaksi interpersonal, level aktivitasnya, kebutuhan untuk didukung, kemampuan untuk berbahagia (Costa & McCrae 1985;1990;1992 dalam Pervin & John, 2001). Dimensi ini menunjukkan tingkat kesenangan seseorang akan hubungan. Kaum ekstravert (ekstraversinya tinggi) cenderung ramah dan terbuka serta menghabiskan banyak waktu untuk mempertahankan dan menikmati sejumlah besar hubungan. Ekstraversi atau bisa juga disebut juga disebut faktor dominan-patuh (dominance submissiveness). Domain ini merupakan dimensi yang penting dalam kepribadian, dimana ekstraversi ini dapat memprediksi banyak tingkah laku sosial. Seseorang yang memiliki faktor ekstraversi yang tinggi, akan mengingat semua interaksi sosial, berinteraksi dengan lebih banyak orang dibandingkan dengan seseorang dengan tingkat ekstraversi yang rendah.
Dalam berinteraksi, mereka juga akan lebih banyak memegang kontrol dan keintiman. Peergroup mereka juga dianggap sebagai orang-orang yang ramah, fun-loving, affectionate, dan talkative. Ekstraversi dicirikan dengan afek positif seperti memiliki antusiasme yang tinggi, senang bergaul, memiliki emosi yang positif, energik, tertarik dengan banyak hal, ambisius, workaholic juga ramah terhadap orang lain. Ekstraversi memiliki tingkat motivasi yang tinggi dalam bergaul dari hubungan sosial. Seseorang yang memiliki tingkat ekstraversi yang tinggi dapat lebih cepat berteman daripada seseorang yang memiliki tingkat ekstraversi yang rendah. Ekstraversi mudah terpengaruhi oleh perubahan, variasi dalam hidup, tantangan dan mudah bosan. Sedangkan orang-orang dengan tingkat ekstraversi rendah cenderung bersikap tenang dan menarik diri dari lingkungannya, menjalin hubungan dengan sesama dan juga dominan dalam lingkungannya.
Eysenck mengemukakan ciri utama kepribadian ekstraversi adalah ramah/pandai membawa diri, menyukai pesta, mempunyai banyak teman, riang, lincah, dan menurutkan kata hati. Berdasarkan penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa kepribadian ekstraversi adalah kepribadian yang cenderung keluar, bersifat sosial dan mudah dipengaruhi oleh faktor eksternal (dalam John & Pervin, 1996). Menilai kuantitas dan intensitas interaksi interpersonal, level aktivitasnya, kebutuhan untuk didukung, kemampuan untuk berbahagia (Costa & McCrae 1985;1990;1992 dalam Pervin & John, 2001). Dimensi ini menunjukkan tingkat kesenangan seseorang akan hubungan. Kaum ekstravert (ekstraversinya tinggi) cenderung ramah dan terbuka serta menghabiskan banyak waktu untuk mempertahankan dan menikmati sejumlah besar hubungan. Ekstraversi atau bisa juga disebut juga disebut faktor dominan-patuh (dominance submissiveness). Domain ini merupakan dimensi yang penting dalam kepribadian, dimana ekstraversi ini dapat memprediksi banyak tingkah laku sosial. Seseorang yang memiliki faktor ekstraversi yang tinggi, akan mengingat semua interaksi sosial, berinteraksi dengan lebih banyak orang dibandingkan dengan seseorang dengan tingkat ekstraversi yang rendah.
Dalam berinteraksi, mereka juga akan lebih banyak memegang kontrol dan keintiman. Peergroup mereka juga dianggap sebagai orang-orang yang ramah, fun-loving, affectionate, dan talkative. Ekstraversi dicirikan dengan afek positif seperti memiliki antusiasme yang tinggi, senang bergaul, memiliki emosi yang positif, energik, tertarik dengan banyak hal, ambisius, workaholic juga ramah terhadap orang lain. Ekstraversi memiliki tingkat motivasi yang tinggi dalam bergaul dari hubungan sosial. Seseorang yang memiliki tingkat ekstraversi yang tinggi dapat lebih cepat berteman daripada seseorang yang memiliki tingkat ekstraversi yang rendah. Ekstraversi mudah terpengaruhi oleh perubahan, variasi dalam hidup, tantangan dan mudah bosan. Sedangkan orang-orang dengan tingkat ekstraversi rendah cenderung bersikap tenang dan menarik diri dari lingkungannya, menjalin hubungan dengan sesama dan juga dominan dalam lingkungannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar