Penyerahan barang oleh pemilik kepada
pihak lain yang bertindak sebagai agen penjual atau pembeli, tetapi hak atas
barang tersebut tetap berada di tangan
pemilik sampai barang tersebut dijual oleh agen penjual / pemakai (haryramadhon, 2008).
Konsinyasi mengandung
pengertian bahwa kebijakan pembelian sedemikian rupa sehingga mengakibatkan
perusahaan tidak perlu menyimpan barang dalam persediaan, sehingga tidak
terkena biaya penyimpanan yang begitu besar. Biaya penyimpanan yang besar ini
terdiri dari beberapa jenis biaya yaitu :
- Biaya
bunga dari inverstasi berupa barang persediaan atau stock.
- Biaya
reservasi atau pengawetan atau pemeliharaan material stock.
- Resiko
kehilangan
- Resiko
tinggal guna
- Resiko
menjadi persedian mati
- Biaya
sewa atau depresiasi gudang milik.
- Biaya
asuransi
- Biaya
bongkar muat gudang
- Biaya
karyawan gudang.
Cara konsinyasi ini
pembeli tidak menanggung resiko finansial atas persediaan barang yang dibeli,
yang memiliki barang selama belum dipakai oleh pembeli adalah penjual. Barang
yang akan dibeli dapat disimpan dalam gudang pembeli atau dapat juga digudang
penjual.
A.
Keuntungan konsinyasi bagi
perusahaan
1. Waktu pembelian menjadi sangat pendek.
2. Pembeli tidak terikat pada investasi berupa barang digudang,
sehingga menghidari biaya persediaan barang termasuk biaya penyimpanan.
3. Pekerjaan administrasi akan lebih sederhana dan lebih sedikit.
4. Penyediaan barang lebih terjamin.
5. Secara total biaya akan lebih.
B.
Keuntungan konsinyasi bagi
rekanan pemasok
1. Ada jaminan penjualan selama waktu kontrak.
2. Usaha marketing dapat lebih difokuskan kepada pembeli lainnya.
3. Pekerjaan administrasi akan lebih sedikit dan sederhana.
4. Jika barang konsinyasi disimpan di gudang pembeli, maka keperluan
ruangan penyimpanan di gudang pemasok akan dapat dihemat atau dapat digunakan
untuk barang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar