Menurut Labib (2001), fungsi sikap qona’ah didalam kehidupan antara lain :
a. Sebagai Stabilisator
Fungsi sikap qona’ah sebagai stabilisator dalam kehidupan, karena seorang muslim yang mempunyai sifat Qana’ah akan selalu berlapang dada, berhati tenteram, merasa kaya dan berkecukupan, bebas dari keserakahan, karena pada hakekatnya kekayaan dan kemiskinan terletak pada hati bukan pada harta yang dimilikinya (Labib, 2001).
b. Dinamisator
Sikap qona’ah sebagai dinamisator dalam keehidupan individu yaitu kekuatan batin yang selalu mendorong seseorang untuk meraih kemajuan hidup berdasarkan kemandirian dengan tetap bergantung kepada karunia Allah (Labib, 2001). Orang yang mempunyai sikap Qona’ah akan selalu menerima apa adanya yang telah diberikan oleh Allah padanya, ia tidak akan tergiur oleh kemewahan atau kekayaan yang dimiliki orang lain, karena dirinya sudah merasa cukup dengan apa yang dimilikinya, karena pada hakikatnya kekayaan itu bukanlah tergantung pada banyaknya harta melainkan sifat menerima yang dimilikinya
a. Sebagai Stabilisator
Fungsi sikap qona’ah sebagai stabilisator dalam kehidupan, karena seorang muslim yang mempunyai sifat Qana’ah akan selalu berlapang dada, berhati tenteram, merasa kaya dan berkecukupan, bebas dari keserakahan, karena pada hakekatnya kekayaan dan kemiskinan terletak pada hati bukan pada harta yang dimilikinya (Labib, 2001).
b. Dinamisator
Sikap qona’ah sebagai dinamisator dalam keehidupan individu yaitu kekuatan batin yang selalu mendorong seseorang untuk meraih kemajuan hidup berdasarkan kemandirian dengan tetap bergantung kepada karunia Allah (Labib, 2001). Orang yang mempunyai sikap Qona’ah akan selalu menerima apa adanya yang telah diberikan oleh Allah padanya, ia tidak akan tergiur oleh kemewahan atau kekayaan yang dimiliki orang lain, karena dirinya sudah merasa cukup dengan apa yang dimilikinya, karena pada hakikatnya kekayaan itu bukanlah tergantung pada banyaknya harta melainkan sifat menerima yang dimilikinya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar