Wright dan Madura (1995) menyatakan bahwa agency cost perusahaan- perusahaan multinasional lebih besar dibandingkan dengan perusahaan nasional. Hal ini dikarenkan negara lain tempat kantor pusat membuka cabangnya (subsidiary) memiliki karakteristik yang berbeda dengan kantor pusat, sehingga menyulitkan pengawasan terhadap foreign subsidiary manager tersebut. Karakteristik tersebut adalah adanya jarak geografis antara kantor pusat dan subsidiary, perbedaan budaya perusahaan, perbedaan budaya dan bahasa nasional, dan perbedaan level ekonomi negara tempat kantor pusat dan subsidiary berada. Sehingga agency problem akan lebih akut di perusahaan-perusahaan multinasional. Struktur Kepemilikan Asing Struktur Kepemilikan Institusional Agency Cost (Biaya Keagenan) Struktur Kepemilikan Manajerial Variabel Independen Variabel Dependen Variabel Kontrol Ukuran perusahaan Leverage H3 (+) H2 (-) H1 (+) Gambar 2.1 15 Dalam penelitian yang dilakukan oleh Xiao dkk, (2004) dalam Rahmadiyani (2012), menyatakan hal yang berbeda yaitu bahwa perusahaan yang sebagian besar sahamnya dimiliki oleh asing biasanya lebih sering menghadapi masalah asimetri informasi dikarenakan hambatan geografis dan bahasa. Oleh sebab itu perusahaan dengan kepemilikan asing yang besar akan terdorong untuk melaporkan atau mengungkapkan informasinya secara sukarela dan luas. Adanya perbedaan hasil penelitian oleh beberapa peneliti menunjukkan bahwa terdapat pengaruh atas kepemilikan asing terhadap agency cost suatu perusahaan, namun belum menunjukan pengaruh yang konsisten. Pada penelitian ini peneliti berasumsi bahwa kepemilikan asing akan berpengaruh positif terhadap agency cost yang dihadapi perusahaan. Hal ini sebagai akibat tingginya asimetri informasi yang terjadi karena adanya hambatan geografis dan bahasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar