Orlikowski dan Iacono (2001)
menyatakan bahwa TI dapat dikonseptualisasikan sebagai alat untuk mengatur
dan memperkuat upaya manusia, terutama
dalam informasi tugas. Adapun Nakata et
al., (2008) mendefinisikan kemampuan TI
sebagai kemampuan dari suatu sistem
komputer, kumpulan komputer dan
teknologi terkait dalam sebuah organisasi
untuk menyimpan, mengolah, dan
menyampaikan informasi. Perusahaan
dapat menghabiskan jumlah uang yang
sama untuk melakukan investasi teknologi
komputer, tetapi akhirnya akan menghasilan kemampuan yang sangat berbeda.
Hal ini disebabkan karena harga teknologi
informasi yang cepat turun sejalan dengan
pengenalan fitur baru, dan beberapa sistem
baru untuk merancang dan menggunakan
TI tersebut (Kohli dan Devaraj, 2003).
Hsu (2014) dalam penelitian pada
perusahaan di Taiwan menunjukkan hasil
adanya pengaruh positif signifikan antara
strategi TI dengan kinerja organisasi.
Strategi TI akan meningkatkan keunggulan
kompetitif bagi perusahaan dan akan
membantu perusahaan dalam mengefisienkan biaya yang dikeluarkan. Jaferian
dan Rezvani (2014) dalam risetnya pada
industri manufaktur menyatakan bahwa
perusahaan yang memiliki orientasi pada
TI akan memiliki kinerja produk yang
baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar