Senin, 21 Oktober 2019

Aspek Berpikir Positif (skripsi dan tesis)


Berpikir positif memiliki empat aspek, yaitu positive expectation (harapan positif), self affirmation (afirmasi diri), non judgement talking (pernyataan yang tidak menilai), dan reality adaption (penyesuaian diri terhadap kenyataan).
1. Aspek Positive Expectation (Harapan Positif)
Menurut Albrect (1992), positive expectation (harapna positif) adalah bila melakukan sesuatu lebih memusatkan perhatian pada kesuksesan, optimis, pemecahan masalah, dan menjauhkan diri dari rasa takut akan kegagalan serta selalu menggunakan kata-kata yang mengandung harapan seperti “saya dapat melakukannya”. Seseorang yang memiliki harapan, impian, atau cita-cita akan cenderung lebih positif, hal ini terjadi karena dibalik impian pasti ada emosi yng mendasarinya.
2. Aspek Reality Adaption (penyesuaian diri terhadap kenyataan )
Aspek reality adaption (penyesuaian diri terhadap kenyataan ) adalah mengakui kenyataan dengan segera menyesuaikan diri. Menerima dan mencoba menghadapinya (Albercht, 1992). Seseorang dapat menerima berbagai kenyataan baik yang diinginkan ataupun tidak dan dengan segera menyesuaikan diri terhadap kenyataan tersebut, akan cenderung memiliki jiwa yang sehat dibandingkan dengan seseorang yang tidak dapat menerima kenyataan dan cenderung menyalahkan diri sendiri. Sebagaimana teori Alport (Schultz, 1991) yang menyatakan bahwa seseorang yang sehat tidak memaksakan bahwa sesuatu harus sesuai dengan keinginan-keinginannya. Seseorang yang sehat adalah seseorang yang menerima realitas apa adanya (Schultz, 1991).
 3. Aspek Non-judgmeent talking (pernyataan yang tidak menilai)
Aspek non-judgement talking (pernyataan yang tidak menilai) merupakan suatu pernyataan lebih menggambarkan diri dari pada penilaian keadaan, bersifat luwes, dan tidak fanatik dalam berpendapat. Pernyataan ini dimaksud sebagai pengganto pada saat seorang cenderung memberikan pernyataan yang negatif terhadap suatu hal.
 4. Aspek Self Affirmation (Afirmasi Diri)
Aspek berpikir positif yang terakhir adalah afirmasi diri, yaitu memusatkan perhatian pada kekuatan diri sendiri secara levih positif dengan dasar pemikiran bahwa setiap orang sama beartinya denga orang lain (Alberct, 1992). Seseorang yang memiliki pikiran positif akan yakin terhadap dirinya sendiri serta pada orang lain. Melalui pikiran positif seseorang akan terdorong untuk melakukan sesuatu hal yang baru dan menggunakan kesempatan yang ada (Jim dorman dan Jhon Maxwell dalam Asmani 2009).

Tidak ada komentar: